kievskiy.org

Festival Film Cannes 2018 Larang Karya Netflix Berkompetisi

SEPERTI yang dilansir The Verge, berdasarkan laporan The Hollywood Reporter (THR), Netflix tidak diizinkan untuk bersaing di Festival Film Cannes 2018.

Berdasarkan penuturan Theirry Fremaux ketua penyelanggara Cannes pelarangan ini karena Netflix menolak merilis filmya di bisokop dan memilih untuk menayangkannya melalui layanan streaming. Sehingga bisa dinikmati secara online dan offline. Sebelumnya, Cannes harus menghadapi serangan karena film garapan Bong joon, Okja dan Baumbach, The Meyerowitz Stories. Film tersebut mendapat kecaman dari para sutradara Prancis. Karena Netflix melanggar peraturan media selama sepekan perilisannya.

Seperti yang dilansir dari New York Daily, tahun lalu Netflix mencoba untuk menayangkan film-film tersebut di Perancis, beberapa hari sebelum berlangsungnya Cannes. Tetapi tidak bisa karena Peraturan Undang-Undang yang ketat. Fremaux berharap bisa menunjukan kesalahan Netflix dan membuatnya kembali bermain sesuai aturan di Festival Film Cannes 2018 ini tapi tidak berhasil.

Kepada THR, Fremaux mengatakan, “ Tahun lalu, saat kami menyeleksi kedua film tersebut, saya pikir saya bisa meyakinkan Netflix untuk merilisnya di bioskop. Saya (waktu itu) gegabah, (jadi) Netflix menolak.” Penggemar Netflix ingin tampil di karpet merah dengan film-film lain.

Fremaux meminta agar film-film yang masuk Cannes, yang tahun ini dilaksanakan pada bulan Mei, harus dirilis di bioskop Perancis. Dia menambahkan, Netflix masih diizinkan untuk menampilkan filmya di Cannes, tetapi tidak akan memenuhi syarat untuk Palme d’Or.

Selain itu, pihaknya harus mempertimbangkan keberadaan platform baru yang kuat selain Netflix, seperti Amazon dan mungkin yang akan datang Apple. Bioskop masih menjuarai sejarah perfilman daripada internet.

Festival Film Cannes 2018 bukan satu-satunya yang mengesampingkan Netflix akhir-akhir ini. Dalam wawancara baru-baru ini, Steven Spielberg mengatakan bahwa dirinya menolak karya-karyanya ditayangkan pada layanan streaming, karena film-film (layanan streaming) tidak boleh menjadi pesaing Oscars.

Menurutnya, “Begitu Anda berkomitmen pada layanan televisi, artinya (karya) Anda adalah film TV. Jika karya Anda bagus, tentu saja, akan mendapatkan Emmy tetapi bukan Oscars. Saya tidak percaya bahwa film-film yang baru saja rilis di bioskop dalam kurun waktu kurang dari seminggu bisa memenuhi syarat sebagai nominasi Academy Awards.”(Mery Nur Andini)***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat