kievskiy.org

Tambahan Antibiotik dalam Disinfektan Rupanya Memperburuk Penyakit

ILUSTRASI bilik disinfektan.*
ILUSTRASI bilik disinfektan.* /ARMIN ABDUL JABBAR/"PR"

PIKIRAN RAKYAT – Dapat dipahami jika sekarang semua orang sedang ketakutan akan pandemi COVID-19. 

Namun, dalam keadaan seperti ini, kita harus tetap hati-hati akan keberadaan mikroba lainnya (bakteri, virus, jamur dan mikroorganisme lainnya) yang jumlahnya tak terhitung di sekeliling kita.

Kenyataannya, ada mikroba yang bermanfaat untuk kehidupan manusia.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Genjot Jawa Tengah Produksi 35 Juta Masker Kain

Misalnya, bakteri di saluran pencernaan manusia, yang tugasnya menguraikan makanan. Sebenarnya ada triliunan bakteri baik yang hidup dalam tubuh manusia.

Namun, banyak juga mikroba jahat yang berkembang dan menggagalkan obat yang kita konsumsi untuk memeranginya (resistensi bakteri).

Dilansir laman PopSci, Sabtu, 4 April 2020, untuk melawan COVID-19  kita butuh lebih dari sekedar sabun dan air.

Dalam keadaan darurat, kita bisa menggunakan alkohol dan cairan disinfektan berbahan dasar pemutih. Semua zat tersebut bisa membongkar bagian-bagian anatomi virus secara kasar.

Baca Juga: Dianggap Beresiko Terpapar Covid-19, Sejumlah Wartawan Sukabumi Jalani Rapid Test

Banyak perusahaan yang menambahkan antibiotik dan antimikroba pada produk pembersih dan disinfektan sebagai bahan campuran. Tetapi, bahan tersebut hanya efektif melawan bakteri dan jamur tertentu saja. Ini artinya, bahan tersebut belum tentu berpengaruh pada COVID-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat