kievskiy.org

Alasan Subvarian BA.2 Dijuluki sebagai Siluman Omicron, Benarkah Sulit Terdeteksi PCR?

Ilustrasi Omicron subvarian BA.2
Ilustrasi Omicron subvarian BA.2 /Pixabay/TheDigitalArtist Pixabay/TheDigitalArtist

PIKIRAN RAKYAT - Kemunculan Covid-19 varian Omicron sempat mengkhawatirkan seluruh dunia sebab memiliki daya tular yang cukup tinggi.

Belum usai persoalan terkait Omicron, dunia kini tengah dihadapkan dengan kemunculan subvarian BA.2.

BA.2 merupakan turunan dari varian Omicron asli atau yang dikenal sebagai BA.1.

Usai kemunculannya terdeteksi, BA.2 kemudian disebut para ilmuwan sebagai Son of Omicron.

Baca Juga: Tak Mau Babak Belur Pilpres 2024, Pengamat Prediksi Megawati akan Usung Ganjar Pranowo Ketimbang Puan Maharani

Tak hanya itu, subvarian BA.2 juga disebut-sebut sebagai Stealth Omicron atau Siluman Omicron.

Julukan itu diberikan lantaran BA.2 diklaim memiliki sifat genetik tertentu sehingga membuatnya sulit untuk diidentifikasi sebagai Omicron pada tes diagnostik, khususnya tes PCR.

Meski demikian, seorang ahli epidemiologi dan profesor kedokteran di salah satu Universitas di Buffalo, John Sellick menekankan bahwa BA.2 bukan berarti tidak dapat terdeteksi, hanya saja subvarian itu lebih sulit untuk diklasifikasikan sebagai Omicron.

Ketika varian Omicron asli terdeteksi pada tes PCR, maka dengan cepat varian BA.1 itu diidentifikasi karena penghapusan genetik dalam protein lonjakan virusnya. Kondisi ini memunculkan yang disebut dengan 'kegagalan target gen S'.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat