kievskiy.org

Mengenal Toxic Masculinity yang Berpengaruh pada Kesehatan Mental Pria, Simak Ciri-cirinya

Mengenal toxic masculinity atau maskulintas toksik yang kental di masyarakat. Simak ciri-ciri lengkapnya.
Mengenal toxic masculinity atau maskulintas toksik yang kental di masyarakat. Simak ciri-ciri lengkapnya. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Laki-laki umumnya dituntut untuk bersikap maskulin.

Namun, bagaimana jika sikap maskulin yang dituntut untuk selalu dimiliki para laki-laki justru melampaui batasnya?

Rupanya hal ini malah terkesan tidak baik bagi kesehatan mental laki-laki yang maskulinnya terlihat berlebihan tersebut.

Bahkan bisa berujung pada toxic masculinity atau maskulintas toksik.

Baca Juga: Upaya Perangi 'Krisis Maskulinitas', China Berencana Tambah Pelajaran Olahraga Agar Pemuda Lebih Jantan

Toxic masculinity merupakan istilah yang menuntut seorang laki-laki untuk bersikap agresif, berlaku dominan, dan terkesan memiliki kekuatan fisik yang cukup, serta bisa menekan ekspresi emosionalnya.

Dilansir dari Jurnal Semiotika, toxic masculinity adalah konsep maskulin berlebihan yang kerap mengharuskan laki-laki harus jantan, bisa menekan emosinya, agresif, dan merasa lebih tinggi (superior) dibandingkan dengan seorang perempuan.

Apalagi sebagian besar masyarakat Indonesia masih berpahaman untuk menuntut laki-laki agar tidak mudah menangis, mengeluh, dan memiliki mental baja, serta mampu menanggung beban dan tanggung jawab yang dipikul.

Baca Juga: Intip Perkembangan Maskulinitas dan Feminitas dalam Fashion di Tahun 2020

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat