PIKIRAN RAKYAT – Korban kejahatan pelecehan seksual terkadang tak menyadari atau bahkan ragu -ragu ketika mereka sedang dilecehkan.
Hal itu biasa mendera korban yang terlalu terkejut dengan perlakuan tidak senonoh yang didapat, hingga tak yakin harus menyikapi seperti apa dan berakhir diam tak berkutik.
Kasus-kasus seperti ini marak terjadi, terutama kepada penumpang berjenis kelamin perempuan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta bahkan sempat mengeluarkan data yang cukup membuat miris, yaitu peningkatan tindakan pelecehan yang meningkat sejak tahun 2021 di ibu kota.
Baca Juga: Kakak Kelas Dilarang Jadi Penyelenggara MPLS, Ini Alasannya
Sejak Januari sampai Juli 2022 kasus pelecehan seksual di Jakarta yang dominan terjadi di transportasi publik sudah mencapai 15 kasus.
Hal itu terungkap usai viralnya video pelecehan seksual di media sosial, yang terjadi di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Selasa 13 Juli 2022.
Untuk mengatasi kasus pelecehan seksual di Jakarta, Wagub DKI menyebut Pemprov Jakarta telah menyiapkan petugas konseling hingga rencana Mikrotrans khusus penumpang perempuan.
Meski begitu, nyatanya resiko pelecehan memang di luar kendali pemangku kebijakan.