kievskiy.org

Studi Baru: Sikap Prososial Cenderung Punya Stres yang Tinggi daripada Individualis, Ini Penjelasannya

Ilustrasi sikap individualistis.
Ilustrasi sikap individualistis. /Pexels/Kat Smith

PIKIRAN RAKYAT – Ada banyak cara untuk menjadi seseorang yang bersikap lebih baik (pro-sosial) kepada orang lain, karena kebaikan akan membuat orang dihargai.

Namun, sebuah studi baru menunjukkan bahwa bersikap baik mungkin tidak membantu seseorang di masa mendatang.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behavior, orang yang bersikap baik (pro-sosial) adalah mereka yang memiliki perasaan sensitif terhadap ketidakadilan dan ketidaksetaraan.

Bahkan, orang yang bersikap baik (pro-sosial) lebih cenderung menunjukkan gejala depresi daripada orang yang cenderung egois (individualis).

Baca Juga: Skenario Terbongkar! Mahfud MD Bongkar Ferdy Sambo Sempat Nangis-Nangis ke Kompolnas dan...

Beberapa peneliti menyatakan bahwa gambar otak antara kedua tipe orang tersebut sangat berbeda.

Dalam situasi dimana uang didistribusikan tidak merata, orang-orang pro-sosial menunjukkan aktivitas tinggi di amigdala (wilayah evolusi otak yang terkait dengan perasaan otomatis, termasuk stres).

Sementara, orang-orang yang individualis telah meningkatkan aktivasi amigdala hanya ketika orang lain menerima lebih banyak uang.

Baca Juga: 30 Ide Lomba 17 Agustus Cocok untuk Anak-Anak hingga Dewasa, Dijamin Seru

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat