PIKIRAN RAKYAT – Kecanggihan teknologi dan pengembangan video game membuat orang-orang semakin sulit untuk terlepas dari handphone atau gadget yang dimilikinya.
Kebiasan yang dilakukan oleh kebanyakan orang ini mendorong World Health Organization (WHO) menambah klasifikasi penyakit internasional mereka, yaitu gaming disorder.
Menurut sebuah penelitian, video game mampu mempengaruhi kesadaran sosial para penggunanya saat sedang bermain.
Selain itu, terlalu sering bermain video game membuat rasa empati seseorang menjadi menurun.
Baca Juga: Baru Bebas dari Penjara, Dada Rosada Singgung Persib dan GBLA, Ada Apa?
Menurut seorang terapis okupasi di Florida, Monica Jackman, empati merupakan dasar penting untuk kesadaran sosial, koneksi sosial, pembangunan hubungan, dan aktualisasi perilaku pro-sosial selanjutnya.
Tanpa rasa empati, orang dewasa hingga anak kecil mungkin akan mengabaikan orang lain yang membutuhkan bantuan, dan kecil kemungkinan untuk menunjukkan rasa penyesalan setelah melakukan sesuatu yang menyakiti orang lain.
Mereka yang minim rasa empati cenderung meremehkan dan menertawakan orang lain.