PIKIRAN RAKYAT – Sadar atau tidak, ketika kamu berkata tidak menginginkan hal apa pun, maka sebenarnya di saat itulah banyak hal yang kamu inginkan.
Kenyataannya, beranggapan untuk tidak menjadi serakah dan tidak bereskpektasi tinggi terhadap apapun sehingga menjadikan hidup lebih nyaman, itu adalah hal yang tak mudah.
Ketika kamu melihat hanya secara superfisial dari permukaannya saja, ungkapan seperti “Jadi aku harus bagaimana?” dapat terlihat seperti mematahkan pendapat diri sendiri dan mengikuti pendapat orang lain dengan menanyakan pendapat lawan bicara.
Faktanya, mengatakan hal tersebut ketika bertengkar tidak jauh berbeda dengan mengalihkan tanggung jawab atas masalah tersebut kepada orang lain.
Baca Juga: 10.000 Orang Layangkan Ancaman ke Persib, Viking: Satu Kata, Lawan!
Dilansir dari buku Adakah Orang Sepertiku karya Lucia Song, jika memang benar-benar berdasarkan sikap menghargai lawan bicara, menanyakan pendapatnya adalah penyelesaian terbaik.
Ketika suatu masalah muncul, metode percakapan untuk menyelesaikan masalah secara mendasar, dan metode percakapan yang hanya menghindari situasi tertentu, pasti akan terlihat berbeda.
Jika kamu dihampiri masalah yang tidak berkaitan dengan hubungan yang perlu dijaga dengan sungguh-sungguh, maka tidak perlu memikirkan penyelesaian yang rumit, cukup dengan saling menjaga etika saja.
Namun, jika masalahnya adalah sebuah hubungan yang bagaimanapun harus dijaga, maka perlu usaha untuk menyelesaikannya.