kievskiy.org

Studi Ungkap Makan Terlalu Malam Bikin Perut Lebih Lapar dan Makin Berisiko Obesitas, Simak Penjelasannya

Ilustrasi makan terlalu malam berisiko obesitas.
Ilustrasi makan terlalu malam berisiko obesitas. /Pexels/joshuemd

PIKIRAN RAKYAT - Studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti Harvard Medical School di Brigham dan Women's Hospital di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa makan saat larut malam meningkatkan rasa lapar dan mengurangi pembakaran kalori.

Selain itu, kebiasaan tersebut dapat mengubah metabolisme orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas serta meningkatkan lemak tubuh.

Sekitar 42 persen orang dewasa di AS mengalami obesitas yang menyebabkan mereka berisiko terkena penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan kondisi kesehatan lainnya.

Saat ini Eropa juga sedang mengalami masalah serupa.

Baca Juga: Penelitian Temukan Kaitan Antara Konsumsi Makanan Ultra-Proses dengan Risiko Obesitas pada Anak

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 59 persen warga Eropa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, termasuk 8 persen anak balita.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Euro News, dalam laporan yang diterbitkan pada Mei 2022, WHO menemukan bahwa obesitas menyebabkan 200.000 kasus kanker dan 1,2 juta kematian setiap tahunnya di Eropa.

Di seluruh dunia, sekitar 650 juta orang dewasa diperkirakan mengalami obesitas.

Apa kaitan antara makan terlambat dengan peningkatan risiko obesitas?
Ada banyak diet yang merekomendasikan puasa setelah jam 6 atau 7 malam, tetapi belum ada penelitian yang menemukan efek buruk dari makan terlalu malam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat