kievskiy.org

Bahaya, Kenali Dampak KDRT pada Anak yang Tidak Boleh Dianggap Sepele

Ilustrasi dampak KDRT pada anak.
Ilustrasi dampak KDRT pada anak. /Freepik/rawpixel.com

PIKIRAN RAKYAT - Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) tidak hanya bisa dialami oleh orangtua saja.

Disadari atau tidak, tak sedikit anak juga menjadi korban KDRT, baik secara psikis maupun secara fisik.

Secara psikis, anak yang menjadi korban KDRT dapat mengalami masalah kejiwaan seperti stres pasca trauma, depresi, cemas dan psikotik.

Sedangkan secara fisik, anak kemungkinan memiliki tanda bekas kekerasan seperti luka atau memar.

Baca Juga: Generasi Muda Harus Sadar Bahaya dan Pencegahan Stunting

Psikolog dari Universitas Indonesia Rosdiana Setyaningrum, menjelaskan bahwa ketika seorang anak mengalami trauma karena KDRT, upaya penyelamatannya tak hanya harus melakukan terapi pada dirinya.

Melainkan, orangtua juga harus mengambil peran dalam penanganannya.

"Anak itu sebetulnya kalau dia melihat saja dia bisa trauma. Jadi sebenarnya yang harus di-handle itu adalah abuser-nya. Karena kalau anaknya trauma kan harus ada penanganan tuh. Karena kalau kekerasan itu traumanya dalam dan harus ditangani sama profesional," kata Rosidana, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

"Tapi percuma kalau sudah ditangani anaknya trauma tapi di rumah terjadi lagi. Yang ada itu bisa jadi tambah parah karena dia merasa itu cycle yang dia nggak bisa stop. Dan kalau yang diterapi cuma anaknya, nanti dia akan merasa bahwa dia adalah penyebab," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat