kievskiy.org

Kasus Stroke Tinggi, Kemenkes Targetkan RSUD Punya Fasilitas dan SDM Penanganan Stroke

Ilustrasi stroke.
Ilustrasi stroke. /Pixabay/Francisco Zuasti

PIKIRAN RAKYAT - Tingginya kasus stroke di Indonesia membuat Kementerian Kesehatan mendorong rumah sakit di seluruh Indonesia dapat memiliki fasilitas dan SDM untuk menangani kasus stroke yang meliputi penyumbatan darah maupun pendarahan di otak.

Ketua Tim Kerja Transformasi Rujukan Kemenkes dr. Youth Savitri, MARS mengatakan, pihaknya menerapkan rumah sakit pengampuan untuk stroke untuk dapat mengampu rumah sakit pemerintah di daerah. Seperti halnya Rumas Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin atau RSHS. RSHS dijadikan rumah sakit pengampu untuk RSUD di Jabar.

"Kami ingin RS yang diampu agar sesuai kapasitas kinerja pelayanan sesuai RS nasional sehingga terjadi pemerataan layanan dalam menangani stroke melalui tindakan clipping (pembedahan pembuluh darah di otak) untuk cegah pendarahan berlanjut," ujarnya dalam Launching Kegiatan Pengampuan Layanan Prioritas Stroke: Melalui Workshop Tindakan Pembedahan Clipping pada Pasien Aneurisma Cerebrovaskular, di RSHS, Kota Bandung pada pertengahan pekan ini.

Setidaknya, kata dia, melalui program pengampuan tercapai 1 RS provinsi harus bisa melakukan tindakan-tindakan tersebut di 34 RS utama atau RS setingkat rujukan provinsi.

Baca Juga: Galon Sekali Pakai Berpotensi Mengandung Etilen Glikol, Bukan Solusi Tepat Tangani Sampah Plastik

"Pada kesempatan kali ini kami melakukan pembinaan dan pelatihan di RS paripurnanya. Hanya dua kali tindakan latihan clipping dan RSHS bisa mengampu seluruh RS jabar. Pasien enggak usah jauh-jauh berobat lagi cukup di Bandung atau RS daerah setempat,"ujar Youth.

Menurut dia, nanti RSHS akan melatih pada SDM RSUD seperti Al Ihsan, RSUD Karawang dan RSUD Gunung Djati Cirebon misalnya. Pihaknya akan memberikan data kesehatan, sarana, fasilitas dan juga SDM-nya dengan mendatangkan dokter dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON Prof. Dr. Mahar Mardjono) untuk langsung membina agar kinerja pelayanan bisa mengatasi terutama meningkatkan kesembuhan dari pasien tersebut.

Direktur Utama RS PON dr. Mursyid Bustami, Sp.S(K),KIC,MARS mengatakan, program pengampuan meningkatkan kapasitas RS untuk tangani pasien stroke. Tingkat kematian bisa ditekan tingkat kecacatan bisa menurun.

"Ini (clipping) tindakan yang paling tinggi dalam penanganan stroke. Kalau kasus yang selama ini dirujuk atau tidak bisa ditanganinya," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat