kievskiy.org

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Bayi Lahir Prematur, Jangan Sepelekan Kesehatan Mental

ILUSTRASI// Bayi prematur.
ILUSTRASI// Bayi prematur. /Pixabay/SeppH Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Bayi yang lahir prematur memerlukan perawatan yang lebih telaten dan berkelanjutan. Hal ini supaya bayi yang lahir prematur tetap dapat tumbuh dan berkembang sesuai usianya.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Perinatologi dan Neonatologi, Rinawati Rohsiswatmo menyebutkan, ada empat hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua ketika bayinya lahir prematur atau lahir kurang dari 37 minggu.

Keempat hal yang perlu diperhatikan dari bayi yang lahir prematur itu, yakni kesehatan fisik, kesehatan mental, kognisi dan kualitas kehidupannya.

Dari segi kesehatan fisik, katanya, bayi prematur dapat mengalami gangguan pernapasan dan ketergantungan oksigen karena masalah pada paru-paru. Lalu, ada juga potensi gangguan pertumbuhan.

Baca Juga: Pneumonia pada Bayi: Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Cara Mengobati

Kemudian, gangguan lainnya dalam segi kesehatan fisik adalah adanya gangguan minum. Bayi prematur dikatakannya berisiko tinggi mengalami masalah gangguan menelan.

"Di sini, edukasi dan dukungan bagi ibu menyusui menjadi sangat penting," katanya dalam webinar memperingati World Prematurity Day atau Hari Prematur Sedunia 2022, Selasa 15 November 2022.

Selain segi kesehatan fisik, bayi prematur juga perlu diperhatikan segi kesehatan mentalnya. Menurut Rinawati, kesehatan mental ini berkaitan dengan perkembangan perilaku dan kemampuan bersosialisasi dari anak yang terlahir prematur.

"Sekarang banyak sekali autism. bagaimana seseorang cenderung menyendiri," ujarnya.

Segi kognisi anak juga penting diperhatikan. Kognisi ini berkaitan dengan kemampuan berbahasa. Menurut Rinawati, anak dengan riwayat lahir prematur berpotensi mengalami kelainan pita suara.

"Bila tidak ditangani, akan berhubungan dengan poor self-esteem," katanya.

Segi kognisi ini berkaitan juga dengan aspek berikutnya, yakni perkembangan kesehatan mental anak yang memiliki riwayat lahir prematur. Kesehatan mental mengacu kepada persoalan kemampuan bersosialisasi anak ke depannya.

"Perilaku menarik diri dari sekitar dan keterlambatan bicara menjelang awal usia 2 tahun dapat menjadi indikasi awal autism spectrum disorder," ujarnya.

Baca Juga: Cara Membersihkan Mulut dan Gusi Bayi, Apakah Warna Putih di Lidah Adalah Sariawan?

Adapun segi kualitas hidup berkaitan dengan keberfungsian anak dan kepercayaan dirinya saat bersosialisasi.

"Ini semua harus dipantau. Sekarang siapa yang harus memantau? Bisa dokter umum, bidan dan perawat, dokter spesialis dengan berbagai multi disiplin, sesuai indikasi," katanya.

Rinawati kembali menekankan bahwa anak lahir prematur harus dipantau. Pemeriksaan secara rutin harus dilakukan lebih sering daripada bayi tanpa risiko tinggi.

Psikolog Anak dan Keluarga, Irma Gustiana Andriani mengatakan, anak yang lahir prematur perlu diperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya.

Aspek pertumbuhan mencakup perubahan fisik yang dapat diukur, seperti berat badan, lingkar kepala, lingkar badan dan sebagainya.

Adapun aspek perkembangan mencakup pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Hal ini meliputi aspek motorik, kemampuan bicara dan bahasa, sosio emosional dan kognitif.

"Semua harus diperhatikan secara paralel, tidak ada yang lebih dominan dari yang lain, sehingga semua aspek ini bisa optimal," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat