kievskiy.org

Mengenal Kudapan Milenial Jengkol Rasa Cokelat Khas Ciamis

Varian kudapan jengkol yang dibuat Neni, warga Bangunharja, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis. Meski bahan bakunya jengkol, tidak tercium lagi bau dari kudapan jengkol krispi, jengkol cokelat, hingga jengkol teri kacang.
Varian kudapan jengkol yang dibuat Neni, warga Bangunharja, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis. Meski bahan bakunya jengkol, tidak tercium lagi bau dari kudapan jengkol krispi, jengkol cokelat, hingga jengkol teri kacang. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso

PIKIRAN RAKYAT - Jengkol atau jering merupakan salah satu lalapan favorit bagi orang Sunda. Di balik aroma yang kahas, jengkol kaya manfaat untuk kesehatan seperti penangkal radikal bebas, mencegah anemia, dan melancarkan buang air besar.  

Hanya, di kalangan milenial, jengkol masih dipandang sebelah mata karena terkesan sebagai makanan kampungan. Terlebih, kalangan milenial lebih melirik kudapan kekinian.

Selain itu, banyak yang menghindari jengkol karena aromanya yang kurang sedap. Padahal di balik bau dan teksturnya yang empuk dan legit, jengkol juga kaya vitamin C.   

Baca Juga: 16 Manfaat Jengkol bagi Kesehatan dan Akibatnya jika Terlalu Banyak Mengkonsumsinya

Bagi penikmat jengkol, aroma yang ditimbulkan dari buah yang termasuk spesies kacang-kacangan ini dapat memberi sensasi tersendiri.

Sebaliknya bagi yang tidak suka, baru mencium baunya saja, sudah langsung menutup hidung rapat.

Selama ini, jengkol lebih banyak dikonsumsi begitu saja. Ada yang suka makan jengkol mentah tua atau muda untuk lalap dengan sambal pedas.

Selain itu, ada yang senang jengkol goreng atau rebus, semur jengkol, balado jengkol pedas, kerupuk jengkol, dan lainnya.  

Baca Juga: Harga Cabai dan Jengkol di Pasar Ciamis Melambung Tinggi, Capai Rp90.000 per Kilogram

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat