kievskiy.org

Kata Dokter Soal Viral Bayi 54 Hari Meninggal Usai Diberi Ramuan Tradisional

 Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. /Pixabay/jarmoluk

PIKIRAN RAKYAT - Kisah seorang ibu yang kehilangan bayi berusia 54 hari usai diberi ramuan tradisional oleh keluarganya menjadi sorotan dan viral di media sosial. Cerita memilukan itu harus dialaminya karena sang bayi diberi ramuan daun kecipir dan kencur yang diperas.

Pemberian ramuan yang disebut jamu itu diusulkan oleh keluarganya, meski ibu tersebut melarang. Usai meminum ramuan tersebut, bayinya mengalami sesak nafas dan terkena infeksi paru-paru.

"Aku mau bawa ke dokter, tapi semua keluarga enggak ngizinin, katanya lebih baik pakai obat tradisional," ucapnya dalam unggahan tersebut.

"Tapi aku kekeh bawa ke RS, pas di RS dimarahi gara-gara udah telat dibawanya, dokter udah ngelakuin segala cara tapi udah terlambat," katanya menambahkan.

Ibu tersebut pun mengingatkan masyarakat agar segera membawa anak ke dokter jika mengalami sakit. Dia menekankan bahwa ramuan tradisional jangan asal diberikan kepada bayi.

Baca Juga: Jabatan Kepala Desa Diperpanjang hingga 9 Tahun, Pakar: Bukan Jaminan Sukses Bangun Desa

Penjelasan Dokter

Pakar kesehatan dari Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia dr. Richard S.N. Siahaan,M.Si.,MARS tak menyarankan bayi diberi herbal atau jamu untuk mengatasi gejala penyakit tertentu atau sebagai pengobatan mandiri. Menurutnya, pemberian ramuan tradisional itu tidak disarankan untuk bayi.

"Menurut saya, kurang disarankan memberikan jamu ke bayi. Kalau mau ya minyak-minyak (untuk tubuh luar) atau dihirup, minyak esensial. Itu kan lebih aman," katanya, Kamis, 19 Januari 2023.

Dokter yang berpraktik di RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi itu menuturkan, saat ini rata-rata penelitian terkait jamu masih praklinis. Kalaupun ada studi klinisnya, itu hanya diperuntukkan untuk orang dewasa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat