kievskiy.org

Perbedaan Diabetes Anak dan Dewasa: Kenali Tanda dan Gejala hingga Cara Mencegahnya

Ilustrasi Diabetes Melitus pada anak.
Ilustrasi Diabetes Melitus pada anak. /Pixabay/Myriams-Fotos

PIKIRAN RAKYAT - Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus diabetes anak pada 2023 meningkat 70 kali lipat dibandingkan 2010. Dari jumlah tersebut, paling banyak dialami anak dengan rentang usia 10-14 tahun sebanyak 46,23 persen. Kemudian, 31,05 persen lainnya berusia 5-9 tahun, 19 persen berusia 0-4 tahun, dan 3 persen diderita anak usia lebih dari 14 tahun.

Dokter Spesialis anak Universitas Airlangga (Unair), dr. Nur Rochmah pun mengungkapkan bahwa diabetes anak dan dewasa memiliki perbedaan. Dia mengatakan, diabetes yang terjadi pada anak kebanyakan adalah diabetes tipe satu.

“Tipe satu ini beda dengan diabetes yang terjadi pada orang dewasa. Kalau dewasa ini kebanyakan diabetes tipe dua,” ucapnya.

Menurut Nur Rochmah, secara umum, diabetes pada anak dibagi menjadi tiga, yaitu diabetes tipe satu, diabetes tipe dua, dan diabetes monogenik. Ketiga jenis diabetes itu pun terjadi pada anak dengan rentan usia yang berbeda.

Baca Juga: Waspada Jajanan Penyebab Diabetes Anak dan Bahaya Kandungan Gula di Susu Kental Manis

“Diabetes tipe satu terjadinya lebih awal dibanding diabetes tipe dua, sekitar usia 6 bulan sampai usia anak. Diabetes tipe dua anak sering dilaporkan terjadi pada usia anak atau remaja," tuturnya.

"Sedangkan diabetes monogenik terjadinya bisa di usia yang lebih kecil lagi misal saat masih bayi,” ujar Nur Rochmah menambahkan.

Tanda dan Gejala

Nur Rochmah menuturkan, ada beberapa tanda dan gejala yang harus diwaspadai terhadap kasus diabetes pada anak, salah satunya kencing yang berlebihan. Selanjutnya, adalah berat badan pada anak yang meningkat drastis dibanding sebelumnya.

“Kalau anak sudah ada tanda-tanda banyak kencing, semalam bisa mondar-mandir ke toilet lima kali atau lebih itu sudah harus hati-hati dan segera bawa ke dokter,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat