PIKIRAN RAKYAT - Disetujuinya Abemaciclib, obat untuk terapi pasien pengidap kanker payudara oleh BPOM diharapkan bisa menjadi salah satu pilihan pengobatan. Bertambahnya pilihan obat untuk kanker payudara itu juga dinilai berpotensi membuat pasien tetap berobat di dalam negeri.
Chief Operating Officer ZP Therapeutics, Aylie Wijaya mengatakan, BPOM menyetujui Abemaciclib sebagai obat untuk terapi pasien dengan HR+ HER2- kanker payudara stadium awal dengan risiko tinggi. Hal ini dipandangnya bisa menjadi harapan baru bagi penyandang kanker payudara.
“Dengan terapi menggunakan obat tersebut, maka diharapkan pasien tetap berobat di dalam negeri,” katanya dalam keterangan pers, Rabu, 21 Juni 2023.
Menurut Aylie, Abemaciclib telah mendapatkan persetujuan dari BPOM untuk pasien kanker payudara stadium awal. “Sebelumnya, kami sudah mendapatkan approval untuk stadium lanjut,” kata dia.
Aylie menambahkan, harapannya pasien kanker payudara di Indonesia ke depannya bisa mendapatkan pengobatan Abemaciclib yang bisa ditambahkan dengan terapi endokrin adjuvant untuk terapi HR+ HER2- pada pasien kanker payudara stadium awal.
Menurutnya, ini baru pertama kali BPOM menyetujui obat untuk stadium awal kanker payudara. Terutama untuk yang jenis HR+ HER2-.
“Kami berharap dengan ini bisa memberikan pilihan terapi oleh dokter di Indonesia untuk pasien yang lebih luas,” ucapnya.
Kekambuhan kecil
Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin) TB Djumhana Atmakusuma mengonfirmasi hal itu. Dengan izin dari BPOM, maka dokter sekarang boleh meresepkan obat tersebut untuk penyandang kanker stadium awal dengan HR+ HER2-.
“Selama ini tidak ada obat yang untuk HR+ HER2-. Selama ini obatnya hormonal terapi atau pada keadaan tertentu kemoterapi,” katanya.