PIKIRAN- RAKYAT - Bicara soal Peru, maka yang paling sering disebut banyak orang adalah Machu Picchu, benteng Inca yang terletak di Pegunungan Andes, di atas lembah Sungai Urubamba. Sama halnya saat sejumlah orang asing membahas Indonesia, yang mereka ingat Bali. Padahal Peru bukan hanya memiliki Machu Picchu, masih banyak peninggalan budaya lainnya yang sangat menarik di sana. Begitu juga dengan Indonesia, bukan hanya memiliki Bali, tapi masih banyak kawasan indah di negeri kita ini.
Namun, begitulah faktanya. Kebanyakan orang kerap mengasosiasikan Peru dengan Machu Picchu, dan Indonesia dengan Bali. Soal ini diakui pula oleh Dubes Peru untuk Indonesia dan Timor Leste, Luis Tsuboyama saat bertemu dengan "Pikiran Rakyat" di sela-sela perayaan kemerdekaan Peru yang ke-202 sekaligus memperkenalkan kuliner Peru kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya Bandung.
Menurut Luis, Peru memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa. Namun, sering kali orang hanya mengkaitkan Peru dengan suku Inca dan Machu Picchu. Memang, bukan hal yang salah. Namun, tentu saja tidak tepat. "Machu Picchu yang sangat terkenal di dunia itu hanya sebagian kecil dari kekayaan budaya yang negeri kami miliki. Masih banyak hal yang menarik di Peru, termasuk kuliner dan kesenian," ujar Luis saat ngobrol bareng dengan "PR" di Bandung, Kamis malam, 27 Juli 2023.
Bicara soal kuliner Peru, Dubes Luis mengungkapkan bahwa makanan Peru sangat terkenal di dunia. "Saya ngomong begini bukan karena saya orang Peru. Faktanya, kuliner Peru memang diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia," ujar Luis yang memiliki darah Jepang dari leluhurnya tersebut.
Kuliner Peru banyak terinspirasi dari masakan Jepang, Cina, Italia, dan Spanyol Freepik
![Kuliner Peru banyak terinspirasi dari masakan Jepang, Cina, Italia, dan Spanyol](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2023/07/28/1835717606.jpg)
Kuliner Peru banyak terinspirasi dari masakan Jepang, Cina, Italia, dan Spanyol Freepik
Rasa autentik kuliner Peru
Tahun ini, kata Luis, empat restoran Peru telah terpilih sebagai 50 restoran terbaik di dunia, termasuk restoran nomor satu, yang menampilkan keanekaragaman hayati, ekosistem yang berbeda, dan multietnis. Oleh karena itu, dalam kesempatan promosi makanan Peru di Bandung, Kedutaan Besar Peru pun berkolaborasi dengan Hotel Gaia menyuguhkan kuliner autentik Peru kepada masyarakat umum. Hal serupa juga beberapa kali telah digelar di Jakarta. Namun, untuk Bandung baru tahun ini Kedubes Peru mempromosikan sejumlah makanan khas Peru dengan mengambil tempat di restoran di Hotel Gaia.
Karena ingin menyajikan rasa kuliner Peru yang autentik, juru masak yang membuat makanan tersebut juga didatangkan langsung dari Peru. Sang juru masak Juan Carlos mengatakan bahwa di Indonesia memang ada beberapa restoran yang menyajikan makanan Peru, tetapi kebanyakan rasanya sudah tidak original.
Pasalnya, rasa kuliner Peru tersebut kerap kali dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan lidah warga Indonesia atau negara lainnya. "Jadi, kadang rasanya kepedasan, kemanisan, terlalu banyak jahe, dan lainnya. Padahal, makanan asli Peru tidak demikian. Oleh karena itu, saya menjamin, makanan yang kami sajikan di sini benar-benar autentik Peru," ujar Juan yang sudah menjadi juru masak makanan Peru-Jepang selama satu dekade terakhir di berbagai negara, termasuk Turki dan Cina.
Jadi, bagi siapa saja yang penasaran dengan rasa autentik kuliner Peru, tidak perlu buang uang banyak untuk terbang ke Peru yang tiket pesawatnya dari Indonesia bisa tembus Rp 20 juta. Anda cukup mengunjungi restoran khas Peru di Hotel Gaia. Di sana tersedia aneka ragam kuliner Peru. Salah satunya yang patut dicoba adalah minuman khas Peru Chicha Morada. Minuman aromatik berwarna merah keunguan ini berasal dari air rebusan jagung ungu. Ya, jagung berwarna ungu, bukan kuning seperti di Indonesia. Varietas jagung ungu memang hanya tumbuh di Peru yang menjadikan Chicha Morada sebagai minuman yang sangat istimewa di dunia. Jagung ini pun dikenal sebagai superfood dari Peru karena memiliki banyak benefit kesehatan.***