kievskiy.org

Studi: Polusi Udara Selain Bikin Sakit Juga Bisa Bikin Depresi

Ilustrasi polusi udara di DKI Jakarta.
Ilustrasi polusi udara di DKI Jakarta. /Antara/Aditya Pradana Putra

PIKIRAN RAKYAT - Tingginya polusi udara di Jakarta sedang ramai dibicarakan. Beberapa hari lalu, sebuah video yang menunjukkan pekatnya polusi udara di Jakarta viral di media sosial. Video itu diambil dari pesawat.

Menurut studi yang dipublikasikan JAMA Network Open, paparan polusi udara dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko depresi dini pada kalangan orangtua. Selain itu, polusi udara juga berkaitan erat dengan peningkatan kasus depresi dan kecemasan dalam suatu masyarakat.

Sekelompok peneliti dari Harvard dan Universitas Emori melakukan pemeriksaan data pada 9 juta orang yang berusia di atas 64 tahun. Sebanyak 1,52 juta orang di antaranya didiagnosis depresi.

"Kami mengamati hubungan berbahaya yang signifikan secara statistik antara paparan jangka panjang terhadap peningkatan tingkat polusi udara dan peningkatan risiko diagnosis depresi di usia lanjut," ujar para peneliti.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Sunscreen SPF Tinggi, Perlu Digunakan Saat Musim Kemarau

Kelompok peneliti itu memaparkan perihal latar belakang sosial ekonomi juga memperkuat risiko depresi akibat paparan polusi udara.

"Individu yang kurang beruntung secara sosial ekonomi diamati memiliki risiko depresi akhir hidup yang jauh lebih tinggi dalam penelitian ini," ujar mereka dikutip Pikiran-rakyat.com dari Alarabiya News.

"Mereka secara bersamaan terpapar tekanan sosial dan kondisi lingkungan yang buruk, termasuk polusi udara," ujar mereka lagi.

"Meskipun depresi kurang lazim di kalangan orang dewasa yang lebih tua dibandingkan dengan populasi yang lebih muda, bisa ada konsekuensi serius, seperti gangguan kognitif, penyakit fisik penyerta dan kematian," ujar mereka lagi.

Baca Juga: Peringkat Kota di Indonesia dengan Kualitas Udara Terburuk per Senin 14 Agustus 2023: Jakarta Nomor 7

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat