PIKIRAN RAKYAT - Wisata kuliner di Jalan Aceh, Kota Bandung, tentu sudah banyak yang tahu.
Di sana ada tempat bersantap legendaris yang menjadi pabrik susu pertama di Bandung sejak 1928, Bandoengsche Melk Centrale (BMC), Baso Mantep Gunung Giri Solo, Sate H. Mahmud, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, bagaimana jika kali ini kita berburu kuliner tak biasa ke salah satu gang yang terletak di ruas Jalan Aceh?
Terletak sekitar 100 meter dari Masjid Agung Al Ukhuwwah di persimpangan Jalan Wastukencana-Aceh, Kota Bandung, terdapat sebuah gang dengan lebar 1-2 meter bernama Pasar Besi Kebon Sirih.
Di bagian depan, terdapat sebuah patung besi seberat 400 kilogram berbentuk seperti manusia yang memanggul besi atau disebut kuli panggul.
Ya, kawasan tersebut memang sejak 1947 sudah dikenal sebagai salah satu sentra pengrajin besi di Kota Bandung. Selama beberapa dekade, kawasan tersebut sempat berjaya. Kini, hanya tersisa satu atau dua keluarga yang bertahan sebagai pengrajin dan memiliki pabrik besi.
Siapa sangka, kini di kawasan tersebut mulai terbentuk sebuah ekosistem kuliner yang saling menyokong satu sama lain. Sindikat Gang Besi, namanya. Meski bisa dihitung dengan jari, keberadaan hidden gem yang satu ini cukup melahirkan pengalaman bersantap yang memorable.
Apa saja yang bisa kita temukan di sana? Yuk, ikut perburuan rasa bersama tim Pikiran Rakyat.
Ayam Jimboo, spesies baru kuliner Lombok
ADA begitu banyak kuliner khas Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang didamba lidah kita. Di barisan olahan ayam saja, ada ayam taliwang yang dibakar dan berbumbu khas, juga ayam rarang yang dimasak dengan bumbu merah bercita rasa pedas.