PIKIRAN RAKYAT – Simak alasan hujan terjadi disertai fakta-faktanya yang bisa disimak. Hujan diketahui merupakan proses jatuhnya air dari langit. Tetesannya jatuh ke bumi saat awan jenuh atau terisi oleh air tersebut.
Hujan menjadi fenomena yang lumrah terjadi utamanya saat musim hujan. Sebagian daerah di Indonesia sudah mengalami turun hujan karena musim dingin segera tiba. Musim ini diprediksi terjadi hingga Februari atau Maret setiap tahunnya.
Kenapa hujan terjadi? Berikut fakta-faktanya
Hujan terjadi saat tetesan air yang jatuh dari awan di langit saling bertabrakan ketika berkumpul di awan. Ketika tetesan kecil bertabrakan dengan tetesan yang lebih besar, ia mengembun atau menyatu dengan lainnya. Jika hal ini terus terjadi, tetesannya semakin berat sehingga jatuh ke tanah.
Baca Juga: Kenapa Flu Sering Terjadi saat Musim Hujan?
Adapun fakta-fakta mengenai air hujan yang bisa diketahui adalah sebagai berikut:
-
Manusia bergantung pada hujan
Hujan adalah sumber air tawar bagi banyak kebudayaan karena sungai dan danau tidak mudah diakses. Peristiwa alam itu memungkinkan kehidupan modern menyediakan air untuk pertanian, industri, kebersihan, dan energi listrik. -
Tetesan air hujan bisa mengembun dan berperan dalam reaksi kimia tertentu
Tetesan air hujan mengembun di sekitar potongan material mikroskopis yang disebut inti kondensasi awan (CCN). CCN dapat berupa partikel debu, garam, asap, atau polusi. CCN yang berwarna cerah, seperti debu merah atau ganggang hijau, dapat menyebabkan hujan berwarna. Karena CCN sangat kecil, warna jarang terlihat.Baca Juga: 5 Tips Cuci Baju saat Musim Hujan, Jaga Kelembapan dan Ventilasi
Ketika hujan terbentuk di sekitar jenis polutan tertentu, seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida, CCN bereaksi dengan air untuk membuat hujan menjadi asam alias shujan asam. Asam dapat membahayakan tanaman, hewan air seperti ikan dan katak, serta tanah.
Sulfur dioksida dan nitrogen oksida tersebut dapat dilepaskan ke atmosfer secara alami, misalnya melalui letusan gunung berapi. Polutan ini juga dapat dihasilkan oleh aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil.
-
Pola hujan bisa berubah
Pembakaran bahan bakar fosil dapat mempengaruhi pola hujan. Di daerah perkotaan, dimana banyak kendaraan melintas di jalan pada saat yang bersamaan, curah hujan lebih besar kemungkinannya terjadi pada akhir pekan dibandingkan pada minggu tersebut.