PIKIRAN RAKYAT - Ilmu tentang sel punca (stem cell) terus menggeliat. Sejak tahun 1980an, ilmu ini sudah ditemukan. Namun, perkembangannya yang benar-benar signifikan ada di 10 tahun terakhir.
Stem cell, cangkok sel induk, atau sel punca, dianggap bisa jadi jawaban pada permasalahan medis yang sudah ‘mentok’. Di bidang ortopedi, berbagai riset terus menunjukkan perbaikan signifikan dari perlakuan stem cell pada permasalahan tulang.
Dokter spesialis ortopedi Prof DR Dr Yoyos Dias Ismiarto, MKes SpOT(K) CCD menjelaskan, definisi sel punca bisa diterjemahkan secara sederhana sebagai mencangkokkan sel induk pada penanganan kasus ortopedi/pertulangan.
"Yang khas, sel yang dicangkokkan ini adalah sel induk atau sel punca. Dimana sel ini bisa jadi sel apapun dengan perlakuan tertentu. Pada kasus pada tulang, bisa jadi membantu perbaikan," ujar Yoyos yang praktik di RS Melinda 2 ini.
Baca Juga: Sel Punca Darah Tali Pusat Bayi untuk Pengobatan Leukemia, Lebih Toleran terhadap Ketidakcocokan HLA
Dia mencontohkan, sel punca ini jika diberi treatment khusus bisa tumbuh menjadi osteoblas atau sel pembentuk tulang. Dari osteoblas, bisa disesuaikan dengan keperluan, misal menjadi tulang rawan atau tulang keras.
Dalam penjelasan sederhana, Yoyos mengungkapkan, jika perlakuannya dimobilisasi akan jadi tulang rawan, tetapi jika tidak banyak pergerakan akan tumbuh menjadi tulang keras.
"Karenanya, sekian banyak sel bisa direplikasi oleh sel punca. Sehingga bisa dicoba sebagai alternatif penanganan. Dari riset dan praktik selama ini, terbukti berguna dalam penyembuhan tulang dan sendi," ujarnya.
Sumber
Ada banyak cara untuk menerapkan metode stem cell pada tubuh. Bisa dengan tulang rawan seseorang yang sehat dibiakkan lalu diperbanyak dan ditaruh di ‘tempat’ (organ/jaringan) yang rusak.