kievskiy.org

Mitos Hari Kabisat 29 Februari, Benarkah Penuh Kesialan?

Bulan Februari tahun 2024 yang terdiri dari 29 hari.
Bulan Februari tahun 2024 yang terdiri dari 29 hari. /Pikiran Rakyat/Ahlaqul Karima Yawan

PIKIRAN RAKYAT – Tahun 2024 merupakan tahun kabisat. Jika pada tahun-tahun biasa Februari hanya memiliki 28 hari, maka di tahun kabisat Februari memiliki 29 hari.

Tahun kabisat terjadi setiap empat tahun sekali, dan memiliki total 366 hari dari yang biasanya 365 hari. Satu hari tambahan itu digunakan untuk menyelaraskan dengan orbit bumi mengelilingi matahari dan musim astronomi.

Jika tak ada hari tambahan di bulan Februari pada tahun kabisat, maka kalender dan musim secara bertahap akan menjadi tidak sinkron. Tambahan hari ini memungkinkan kalender bisa disejajarkan dengan tahun matahari, karena orbit matahari memakan waktu 365,25 hari.

Secara ilmiah sistem tahun kabisat telah diperkenalkan sejak tahun 45 SM oleh Julis Caesar. Bapak Tahun Kabisat ini mengoreksi tahun 365 hari di Mesir yang tidak menggunakan sistem ini. Tanpa adanya sistem ini, kalender dunia akan meleset 5 jam, 48 menit, dan 45 detik setiap tahunnya.

Baca Juga: Jhon LBF: Dulu Viral karena Tiko, Kini Bermimpi Jadi Gubernur Jakarta

Namun tahun kabisat juga dikaitkan dengan banyak mitos. Tentu mitosnya berbeda-beda di tiap daerah atau negara.

Berikut ini kumpulan mitos paling terkenal saat hari kabisat atau tanggal 29 Februari. Sering disebut sebagai hari sial.

Mitos tahun kabisat

Tahun sial

Mitos paling banyak dikemukakan adalah bahwa tahun kabisat merupakan tahun yang membawa sial. Penduduk Italia menganggap bahwa tahun kabisat tidak baik untuk membuat keputusan-keputusan penting.

Pepatah Italia bahkan memeringatkan kaum wanita untuk menunda pengambilan keputusan penting dalam hidup hingga tahun kabisat berakhir. Dalam mitos, jika itu dilanggar bisa membuat nasib mereka tak menentu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat