PIKIRAN RAKYAT - Dalam rangka memperingati Hari Peduli Autisme Sedunia yang jatuh pada tanggal 2 April, penting bagi kita sebagai masyarakat untuk lebih memahami dan mengenali apa sebenarnya gangguan spektrum autisme (ASD).
Dilansir dari Medical Daily, autisme adalah kelainan perkembangan yang mempengaruhi cara seseorang berperilaku, berkomunikasi, berinteraksi, dan belajar dengan cara dan tingkat keparahan yang bervariasi. Saat ini, autisme mempengaruhi setidaknya satu persen anak-anak di seluruh dunia.
Penyebab pasti autisme belum diketahui secara pasti, namun faktor genetik diyakini memainkan peran penting. Selain itu, paparan polusi udara, faktor lingkungan, dan komplikasi kelahiran juga merupakan faktor risiko potensial.
Ada beberapa tanda awal autisme yang bisa dikenali, seperti keterbatasan dalam interaksi sosial, keterampilan komunikasi terbatas, serta perilaku yang terbatas atau berulang.
Anak-anak dengan autisme juga mungkin menunjukkan ketidakmampuan dalam berbagi minat dengan orang lain, serta perilaku obsesif dan rutinitas yang kaku.
Lebih lanjut, anak-anak dengan ASD mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik, bahasa, kognitif, dan keterampilan belajar. Mereka juga dapat menunjukkan reaksi yang tidak biasa terhadap rangsangan sensorik dan mengalami masalah dalam memproses informasi sensorik.
Dalam menghadapi autisme, penting bagi kita sebagai masyarakat untuk lebih memahami dan memberikan dukungan kepada individu-individu yang mengalami gangguan ini. Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang autisme, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi semua orang.***