PIKIRAN RAKYAT - Adakah di antara Anda yang tinjanya seperti dilapisi minyak pascamenyantap makanan khas Lebaran seperti opor, rendang, semur daging, dan sambar goreng kentang? Hati-hati bisa jadi Anda terkena steatorea.
Steatorea berarti terlalu banyak lemak pada tinja (kotoran) karena banyak mengonsumsi makanan berlemak tinggi atau malabsorpsi lemak yang berhubungan dengan kondisi seperti insufisiensi pankreas eksokrin (EPI), defisiensi garam empedu, dan penyakit celiac.
Malabsorpsi lemak berarti tubuh Anda tidak mencerna makanan atau menyerap nutrisi dengan baik. Mengonsumsi makanan yang sangat tinggi lemak dan/atau sangat tinggi serat dapat menyebabkan steatorea jangka pendek.
Adapun makanan tinggi lemak yang dapat menyebabkan steatorea meliputi:
- Makanan yang digoreng
- Kue
- Keripik
- Ikan berlemak, seperti salmon
- Minyak kelapa atau sawit
- Kacang utuh
- Biji-bijian utuh
- Lemak alami (misalnya minyak jojoba dan minyak ikan)
- Lemak buatan (misalnya, olestra)
Saat seseorang terkena steatorea, dia akan melihat minyak di air toilet atau tisu bekas menyeka bokong.
Ciri-ciri umumnya seseorang mengalami steatorea seperti:
- Tinja berbau busuk
- Mengapung
- Pucat atau berwarna terang
- Berlendir, berbusa, atau berbusa
- Lebih besar dari biasanya
- Diare
- Sakit perut atau kram
- Perut kembung
- Gangguan pencernaan atau mulas
- Perut kembung (gas)
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Kasus steatorea ringan hingga sedang mungkin akan sedikit mengganggu bagi penderitanya, tetapi biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Steatorea dapat terjadi jika sistem pencernaan Anda tidak dapat memecah lemak dalam makanan secara efektif. Hasilnya lemak yang tersisa bukannya dicerna dan diserap ke dalam tubuh Anda, tetapi justru keluar bersamaan dengan tinja.
Jika steatorea bersifat jangka pendek dan disebabkan oleh makanan yang baru saja Anda makan, cobalah tips berikut ini: