kievskiy.org

Latihan Angkat Besi di Usia Lanjut Dapat Menjaga Kekuatan Anda

Ilustrasi orang berusia lanjut mengangkat beban
Ilustrasi orang berusia lanjut mengangkat beban /Freepik Freepik

PIKIRAN RAKYAT - Tidak ada kata terlambat untuk berolahraga angkat beban – dan sekarang ada lebih banyak cara untuk memberikan manfaat kesehatan yang konsisten bagi orang berusia lanjut.

Dilansir The Washington Post, para peneliti Universitas Copenhagen di Denmark menemukan jika mengangkat beban secara rutin selama setahun di usia 60an bisa menjaga kekuatan otot kaki selama beberapa tahun kedepan. Ini dia beberapa alasannya:

  • Berdasarkan studi yang ditemukan, orang berusia lanjut yang menjalani program latihan angkat beban selama setahun memiliki otot kaki yang lebih kuat tiga tahun setelah menyelesaikan program tersebut, dibandingkan mereka yang menjalani latihan penguatan yang lebih sederhana atau tidak sama sekali.
  • Grup pelatihan angkat beban mengunjungi gimnasium 3 kali seminggu selama setahun dan mengangkat beban “berat” secara terus-menerus: 70-85% dari berat maksimum yang bisa diangkat seseorang. 
  • Meskipun program yang awasi ini hanya berjalan selama setahun, para ilmuwan kembali menindaklanjuti hal ini tiga tahun kemudian. Individual di kelompok angkat beban “berat” merupakan satu-satunya partisipan yang mempertahankan rata rata kekuatan kaki yang mereka miliki sebelum memulai program pelatihan.

Oleh karena itu, kekuatan kaki merupakan indikator kritis di bidang kesehatan dan mobilitas antar orang-orang berusia lanjut. Penemuan tersebut menambahkan bukti pertumbuhan tubuh yang menyarankan bahwa angkat besi atau angkat beban bisa menolong orang berusia lanjut mencegah kelemahan dan tetap sehat di usia mereka.

Peneliti kesehatan dari Universitas Copehagen, Mads Bloch-Ibenfeldt mengatakan bahwa kekuatan kaki itu sangat amat penting. “Kita menggunakan kaki kita pada hampir seluruh kegiatan setiap harinya seperti bangun atau duduk dari sebuah kursi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengurangi risiko jatuh, dan untuk seluruh kegiatan kita setiap harinya” tambahnya.

Ilustrasi latihan angkat beban
Ilustrasi latihan angkat beban Freepik
Latihan Angkat Beban

Para ilmuwan Rumah Sakit Universitas Copenhagen membagi 451 orang (rata-rata berusia 71 tahun) secara acak menjadi 3 grup, yang masing-masing ditugaskan untuk menyelesaikan latihan yang berbeda selama 1 tahun sebagai bagian dari penelitian.

Grup pelatihan angkat beban yang “berat” mengunjungi gimnasium dan berlatih 3 kali seminggu untuk program melatih kekuatan seluruh tubuh. Para partisipan menentukan berat maksimum yang bisa mereka angkat menggunakan alat berat khas di gimnasium. Lalu, mereka menghitung 70-85% dari berat maksimum mereka dan menggunakannya untuk latihan. Mereka berlatih 3 kali seminggu, melakukan 3 set setiap latihan termasuk 6 sampai 12 pengulangan setiap setnya. Rutinitas ini termasuk dengan campuran dari 9 latihan bagian atas dan bawah tubuh. Meskipun para ilmuwan mendeskripsikan latihan tersebut sebagai angkat beban yang “berat” dibanding 2 kelompok lainnya, program pelatihan berat ini mirip dengan standar pelatihan berat biasanya.

Latihan Berat vs Resistensi Sedang

Kelompok kedua menjalani program latihan intensitas sedang selama satu tahun dengan menggunakan beban tubuh tiga kali seminggu. Tali elastis tersebut lebih kurang menantang ketimbang grup sebelumnya – sekitar 50-60% dari maksimum berat yang bisa diangkat dalam satu waktu. Sementara untuk grup ketiga, mereka menjalani olahraga berat kurang dari satu jam selama seminggu.

Selama 4 tahun, para ilmuwan tersebut meneliti kekuatan fisik partisipan termasuk kekuatan kaki, kekuatan genggangan tangan, serta massa kaki. Para peneliti mengukur kekuatan partisipan di awal pelatihan dan setelah pelatihan itu berakhir. Lalu, mereka menindaklanjuti kembali setelah satu tahun dan tiga tahun setelahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat