kievskiy.org

Aktivitas Warga Palestina Dibatasi Israel Sejak 2007, Sebabkan Kemiskinan hingga 56 Persen

Puluhan anak Palestina di desa Khirbet Humsa, Tepi Barat, menjadi tunawisma usai tempat tinggalnya diratakan dengan tanah oleh tentara Israel.
Puluhan anak Palestina di desa Khirbet Humsa, Tepi Barat, menjadi tunawisma usai tempat tinggalnya diratakan dengan tanah oleh tentara Israel. /PIXABAY/Hosny Salah.

PIKIRAN RAKYAT - Menurut laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, ada lebih satu juta orang Palestina yang hidup di bawah kemiskinan di Jalur Gaza.

Hal ini membuat PBB menyerukan untu menghentikan pengepungan wilayah oleh Israel yang menyebabkan runtuhnya ekonom di Gaza dan tingkat kemiskinan berada di 56 persen.

Koordinator Bantuan untuk Rakyat Palestina UNCTAD, Mahmoud Elkhafif menyebutkan, situasi makin para jika blokade yang dilakukan Israel terus berlanjut.

Baca Juga: Ringkus 4 Orang atas Dugaan Prostitusi Online Artis, Polisi Amankan Ponsel hingga Alat Kontrasepsi

“Blokade tidak adil di mana dua juta warga Palestina ditahan di dalam Gaza harus segera dicabut. Mereka harus diizinkan untuk bergerak bebas, berbisnis, berdagang dengan dunia luar dan berhubungan kembali dengan keluarga mereka di luar Strip," ungkap Elkhafif.

Dilansir Pikiran-rakyat.com dari Al-Jaeera, sejak Juni 2007, orang-orang Gaza telah dikurung di daerahnya yang seluas 365 kilometer persegi dan harus tunduk pada embargo darat, udara dan laut.

Selain itu, masuknya barang ke wilayah tersebut dikurangi seminimal mungkin, sementara perdagangan luar negeri dan ekspor telah dihentikan.

Baca Juga: Disebut Menantang Susi Pudjiastuti Debat, Effendi Gazali: Keliru!

Selain itu, penduduk di Gaza pun tidak memiliki akses air bersih yang banyak, kurangnya pasokan listrik hingga sistem pembuangan limbah yang tidak layak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat