PIKIRAN RAKYAT - Delapan belas penambang Tiongkok dipastikan tewas pada Sabtu 5 Desember 2020 setelah terjadinya kebocoran karbon monoksida di tambang batu bara, barat daya Tiongkok.
Menurut laporan media pemerintah Tiongkok, upaya penyelamatan sedang dilakukan untuk menjangkau lima orang lainnya yang masih terperangkap di bawah tanah.
"Dua puluh empat penambang terjebak dalam kecelakaan di tambang Diaoshuidong di kota Chongqing setelah kebocoran gas terjadi pada hari Jumat," lapor penyiar CCTV Tiongkok, dikutip Pikiran-rakyat.com dari AFP.
Baca Juga: Empat Pekerja Tambang Tiongkok Diselamatkan Setelah 36 Hari di Bawah Tanah
Hingga Sabtu pagi, satu korban selamat dan 18 korban telah ditemukan tewas.
Kecelakaan itu terjadi saat pekerja membongkar peralatan pertambangan bawah tanah. Tambang tersebut telah ditutup selama dua bulan sebelumnya.
Penyelidik kini sedang bekerja untuk menentukan penyebab kecelakaan itu,menurut laporan kantor berita resmi Xinhua.
Baca Juga: Terjebak dan Keracunan Gas, 16 Pekerja Tewas di Tambang Batubara Tiongkok
Kecelakaan pertambangan sering terjadi di Tiongkok, di mana industri ini memiliki catatan keselamatan yang buruk dan peraturan seringkali ditegakkan dengan lemah.
Pada September lalu, 16 pekerja tewas di tambang lain di pinggiran Chongqing pada bulan setelah ban berjalan terbakar dan kobaran api yang dihasilkan menghasilkan tingkat karbon monoksida yang berbahaya.