kievskiy.org

Erdogan Sebut Emmanuel Macron Beban Bagi Prancis, Diduga Jadi Alasan sang Presiden Tak Maju Pilpres

Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah, berdasi).
Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah, berdasi). /Instagram @emmanuelmacron Instagram @emmanuelmacron

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Prancis Emmanuel Macron sedikit emosi saat pertemuan Uni Eropa terjadi dan ia dituduh membuat negaranya menjadi lebh otoriter.

Emmanuel Macron bahkan mengatakan Prancis tak seperti Turki, Hongaria ataupun negara lainnya.

Menurutnya penilaian itu keluar atas wacana dan perkambangan isu yang beredar, Macron mengatakan ia hanya memberikan kebebasan pada rakyatnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan 7-13 Desember 2020, Pisces Harus Siap-Siap Kecewa

"Saya pikir kita membiarkan diri kita sendiri terinfeksi oleh wacana kegiatan, sangat bermusuhan dengan tindakan pemerintah dan tindakan Anda, yang saya hormati [tetapi] saya tidak bisa membiarkan orang mengatakan bahwa kita mengurangi kebebasan di negara kita," ujarnya Emmanuel Macron.

Tak hanya itu ia juga menuturkan permintaan maaf karena tak bisa banyak berbicara untuk membela negaranya.

Ledakan kemarahan Macron terjadi saat hubungan antara Prancis dan Turki memburuk.

Baca Juga: Habib Rizieq Belum Datang, Kapolda Metro Justru Beri Kabar Tembak Mati Diduga Pengikut HRS Pagi-pagi

Perselisihan antara kedua negara telah meningkat karena masalah seperti Suriah dan konflik di wilayah Nagorno-Karabkah dekat Rusia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat