kievskiy.org

Sebut Covid-19 'Musim Dingin Kelam', Biden: Saya Yakin dalam 100 Hari Kita Bisa Ubah Arah Penyakit

Presiden AS terpilih, Joe Biden.
Presiden AS terpilih, Joe Biden. /Instagram.com/@joebiden Instagram.com/@joebiden

PIKIRAN RAKYAT – 'Drama' dua tokoh besar Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Joe Biden kembali menjadi sorotan publik.

Hal itu berawal saat Trump dan Biden berargumentasi mengenai pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia, terutama di Amerika Serikat.

Diketahui bahwa pemerintah AS memulai upaya global untuk melawan Covid-19. Dokter, perawat, orang berusia 80 atau lebih, dan pekerja panti jompo akan menjadi penerima vaksin Pfizer-BioNTech pertama.

Baca Juga: Quick Count Versi LSI, Dadang-Sahrul Unggul di Pilkada 2020 Kabupaten Bandung

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman New York Times, Trump dan Biden hadir dalam pertemuan di Wilmington, Delaware, AS pada Selasa, 8 Desember 2020 secara virtual dengan layar yang dipisahkan.

Berdiri di depan latar belakang dengan bendera AS, Trump memberikan penghargaanya terhadap pencapaian nasional yang monumental dan berterima kasih kepada staf serta penasihat Gedung Putih.

Meskipun begitu, ia dengan tegas 'mengecualikan' dr. Anthony S. Fauci, spesialis penyakit menular terkemuka AS yang dipilih Biden untuk menjadi penasihat medis utamanya.

Baca Juga: Suaminya Pernah Menangis Minta Rujuk di Stasiun Gambir, Nunung: Saya Sudah Panggil Pengacara

Trump juga menegaskan kemenangan atas pandemi, dan memuji vaksin baru sebagai 'keajaiban medis' serta memberi selamat pada dirinya sendiri karena menurutnya ia sudah melakukan apa yang 'belum pernah dilihat orang lain'.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat