PIKIRAN RAKYAT - Pihak berwenang di Amerika Serikat pada Minggu, 27 Desember 2020 melanjutkan penyelidikan terhadap ledakan sebuah kendaraan tepat pada hari Natal, 25 Desember di Kota Nashville, Tennessee.
"Orang yang bertanggung jawab atas ledakan Hari Natal di Nashville mungkin adalah ahli teori konspirasi 5G dan percaya pada alien," kata laporan media melaporkan pada Minggu, yang mengutip sumber penegakan hukum, sebagaimana dilansir Pikiran-rakyat.com dari Sputnik News.
Sebelumnya pada konferensi pers, penyelidik mengatakan terlalu dini untuk berbicara tentang motif pembom. Tersangka diidentifikasi bernama Anthony Warner (63), dia disebutkan tewas dalam kendaraan RV yang meledak Jumat dini hari di pusat kota Nashville.
Baca Juga: Usai Putra Mahkota Divaksin, Permintaan Vaksinasi Covid-19 di Arab Saudi Alami Peningkatan
Reporter investigasi media ABC bernama Josh Margolin dalam akun Twitternya menyebutkan tersangka pelaku peledakan Nashville termotivasi konspirasi 5G dan alien.
"Beberapa sumber penegak hukum mengatakan para penyelidik sedang melihat dengan serius apakah Warner mungkin termotivasi, setidaknya sebagian, oleh paranoia atas teknologi seluler #5G. Sumber mengatakan tampaknya dia mungkin juga percaya pada alien," tulis @JoshMargolin.
Multiple law enforcement sources say investigators are looking seriously at whether Warner may have been motivated, at least in part, by a paranoia over #5G cellular technology. Sources say it appears he may also have believed in aliens. #NashvilleBomb #— Josh Margolin (@JoshMargolin) December 27, 2020
Penyelidik FBI mengatakan ledakan itu merupakan tindakan yang disengaja, dan kemungkinan melakukan bom bunuh diri.
Baca Juga: Pemkab Garut Tutup Sejumlah Tempat Umum Termasuk Alun-Alun, Begini Imbauan Bupati Rudy
Versi 'teori konspirasi' tampak menjadi yang pertama kali dilaporkan oleh media, karena pihak berwenang AS belum mengklasifikasikannya sebagai serangan teroris. Menurut informasi resmi, tidak ada catatan bunuh diri yang ditemukan.
Ledakan di Nashville meluluhlantakkan puluhan gedung dan menyebabkan tiga orang dilarikan ke rumah sakit.