kievskiy.org

Pemerintah Swiss Mendadak Memohon pada Warganya untuk Tolak Usulan Larangan Cadar

Ilustrasi bendera Swiss dan niqab alias cadar.
Ilustrasi bendera Swiss dan niqab alias cadar. /Pixabay/aranha/Hans

PIKIRAN RAKYAT - Larangan penggunaan cadar memang sedang marak di Eropa seiring dengan menguatnya dukungan para pemimpin Eropa terhadap Islamofobia.

Namun, pemerintah Swiss tiba-tiba saja mengeluarkan pengumuman yang mengejutkan. Berbeda dengan negara-negara Eropa lainnya yang sedang dilanda Islamofobia, pemerintah Swiss memohon kepada warganya untuk menolak usulan larangan cadar di Negeri Cokelat itu.

Permohonan pemerintah Swiss ternyata bukan tanpa alasan. Pariwisata menjadi satu-satunya faktor yang mendorong pemerintah Swiss untuk segera menggagalkan usulan larangan cadar di negara mereka.

Baca Juga: Cek Pengungsian Merapi, Ganjar Pranowo Minta Tenda Bocor Diperbaiki hingga Jamin Stok Logistik Aman

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Aljazeera, pemerintah Swiss memberi rekomendasi kepada warganya untuk tidak mendukung pelarangan niqab pada Selasa 19 Januari 2021.

Usulan larangan penggunaan cadar, burka, niqab dan penutup wajah lainnya akan memasuki masa pemungutan suara alias referendum pada Minggu 7 Maret 2021 mendatang.

Dua bulan sebelum pemungutan suara, pemerintah Swiss memohon dengan sangat kepada warganya untuk menolak usulan larangan cadar karena akan menghancurkan pariwisata Swiss.

Baca Juga: Hujan Deras Mengguyur Kabupaten Batang Jawa Tengah, Puluhan Rumah Terendam Banjir hingga 1 Meter

Swiss sendiri merupakan negara dengan sistem demokrasi langsung sehingga setiap usulan yang mengubah konstitusi akan dilakukan pemungutan suara secara langsung jika sudah mendapatkan lebih dari 100.000 dukungan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat