kievskiy.org

Awas Perang Dagang Lanjut Lagi, Joe Biden Sebut China Sebagai Pesaing Paling Serius Amerika Serikat

Presiden AS Joe Biden sebut China sebagai pesaing paling serius Amerika Serikat, pada Kamis, 4 Februari 2021.
Presiden AS Joe Biden sebut China sebagai pesaing paling serius Amerika Serikat, pada Kamis, 4 Februari 2021. /Dok. Anadolu Agency


PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan Amerika kembali atau America is Back. Presiden AS ke-46 itu juga mengatakan negaranya akan menghadapi China sebagai pesaing paling serius.

Dalam pidatonya di Departemen Luar Negeri AS, Biden mengatakan bahwa pemerintahannya akan secara langsung menghadapi tantangan yang ditimbulkan terhadap nilai-nilai kemakmuran, keamanan dan demokrasi oleh pesaing yang paling serius, China.

"Kami juga akan menghadapi pelanggaran ekonomi mereka. Tapi kami siap untuk bekerja dengan Beijing jika itu untuk kepentingan Amerika," kata Biden dalam pidato kebijakan luar negerinya yang pertama, pada Kamis. 4 Januari 2021, waktu AS, seperti dikutip dari ANI News.

Baca Juga: Tottenham vs Chelsea: Manajer Liga Inggris Bangga Menang Tandang Perdana

"Saya ingin dunia mendengar pesan hari ini: Amerika telah kembali; diplomasi kembali menjadi pusat kebijakan luar negeri kita. Kepemimpinan Amerika harus memenuhi momen baru untuk memajukan otoritarianisme termasuk ambisi yang tumbuh dari China untuk menyaingi AS dan penentuan Rusia ," katanya.

Biden masih belum berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dan hubungan AS dengan China saat ini masih tetap tegang.

Presiden Biden menegaskan kembali bahwa sekutu Amerika adalah di antara aset terbesarnya dan memimpin dengan diplomasi berarti melibatkan musuh dan pesaing secara diplomatis.

Baca Juga: Sayangkan Pengurangan Anggaran untuk KKP, Dedi Mulyadi Berpesan Jangan Korbankan Rakyat

"Selama dua minggu terakhir, saya telah berbicara dengan para pemimpin dari banyak teman terdekat kita seperti Kanada, Meksiko, Inggris, Jerman , Prancis, NATO, Jepang, Korea Selatan, dan Australia  untuk mulai membentuk kembali kebiasaan kerja sama dan membangun kembali otot-otot aliansi demokratis yang telah berhenti berkembang dari empat tahun pengabaian dan penyalahgunaan,"ujarnya.

Biden juga baru-baru ini mengomentari hukuman yang diberikan kepada pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat