PIKIRAN RAKYAT - Presiden AS, Joe Biden memberikan peringatan kepada militer Myanmar harus melepaskan kekuasaan dan membebaskan para pejabat yang ditahan dalam kudeta.
Hal itu diungkapkan Joe Biden saat memberikan pidato pertama terkait kebijakan luar negeri Amerika Serikat pada Kamis, 4 Januari 2021 waktu AS.
Biden juga mengatakan pemerintahannya turun tangan dan sedang bekerja dengan sekutu, mitra untuk mengatasi pengambilalihan jenderal militer Myanmar yang menangkap pemimpin terpilih dan peraih Nobel Aung San Suu Kyi serta warga sipil lainnya.
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat
"Tidak ada keraguan bahwa kekuatan demokrasi tidak pernah berusaha untuk mengesampingkan keinginan rakyat atau berusaha untuk menghapus hasil pemilu yang kredibel," kata Biden, seperti dikutip dari Reuters.
"Militer Burma harus melepaskan kekuasaan yang telah mereka rebut dan membebaskan para pendukung dan aktivis serta pejabat yang telah mereka tangkap, mencabut pembatasan telekomunikasi dan menahan diri dari kekerasan."
Komandan Angkatan Darat Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan pada hari Senin, 1 Februari 2021 lalu. Dia mengatakan ada ketidakberesan dalam pemilihan November 2021 yang dimenangkan telak oleh partai Suu Kyi dengan telak.
Baca Juga: Siap-Siap, Polisi Akan Blokir Kendaraan yang Kena Tilang Elektronik