kievskiy.org

Pamer Kekuatan, AS Kirim Kapal Perang Lewati Kepulauan di Laut Natuna Utara yang Dikuasai China

Personel Angkatan Laut AS mengibarkan bendera dalam latihan militer AS-Filipina, di atas kapal USS John S. McCain di Laut Natuna Utara dekat perairan yang diklaim oleh China pada 28 Juni 2014.
Personel Angkatan Laut AS mengibarkan bendera dalam latihan militer AS-Filipina, di atas kapal USS John S. McCain di Laut Natuna Utara dekat perairan yang diklaim oleh China pada 28 Juni 2014. /Reuters/Noel Celis


PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat (AS) telah mengirim kapal perang USS John S.McCain melewati kepulauan yang dikuasai China di Laut Natuna Utara.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari RT.com, Jumat, 5 Februari 2021, pengerahan kapal perang AS ini sebagai unjuk kekuatan dalam misi pertama yang dilakukan sejak Presiden Joe Biden menjabat.

Angkatan Laut AS mengumumkan misi tersebut dalam sebuah pernyataan dan mengklaim kapal 'John S. McCain' USS berlayar sesuai hak navigasi dan kebebasan di sekitar Kepulauan Paracel serta sesuai dengan hukum internasional.

Baca Juga: Akui Tak Ada Penyesalan Cerai dari Rohimah, Kiwil: Gue Sekarang Lebih Enjoy

Kapal perang tersebut telah melakukan operasi di wilayah itu setelah melakukan perjalanan melalui Selat Taiwan pada hari Kamis, 4 Februari 2021.

Pemerintahan Joe Biden telah mengindikasikan bahwa misi lebih lanjut akan tetap dilakukan dan menyatakan bahwa militer AS akan 'terbang, berlayar dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional'

Sementara itu, pada Kamis, China telah mengkritik AS sebagai ancaman dan provokasi di wilayah sengketa tersebut.

Baca Juga: Fiki Alman Sering Menginap di Rumah Angel Lelga, Vicky Prasetyo: yang Saya Gerebek Bukan Pepesan Kosong

"China akan terus mempertahankan tingkat kewaspadaan yang tinggi setiap saat, menanggapi semua ancaman dan provokasi setiap saat, dan dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.

China juga telah mendesak pemerintahan Biden untuk memainkan peran konstruktif bagi perdamaian dan stabilitas regional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat