kievskiy.org

Dinilai Langgar Kesepakatan Nuklir 2015, Eropa Desak Iran Hentikan Produksi Uranium

Ilustrasi reaktor nuklir. /
Ilustrasi reaktor nuklir. / / Pexels/Marcus Dispelrath Pexels/Marcus Dispelrath

PIKIRAN RAKYAT - Ketegangan politik di kawasan Timur Tengah hingga kini masih berlanjut.

Beberapa ketegangan politik di kawasan tersebut di antaranya terdapat campur tangan dari negara barat.

Adapun isu Timur Tengah yang hingga kini menjadi perhatian dunia yakni pengembanga nuklir oleh Iran.

Baca Juga: Sepekan Demonstrasi Antikudeta di Myanmar, Pengunjuk Rasa Protes Penangkapan Seorang Peramal oleh Militer

Terbaru, sejumlah negara Eropa yang memiliki pengaruh kuat mengkritik Iran.

Hal ini lantaran mereka menilai Iran yang mulai memproduksi logam uranium dinilai melanggar kesepakatan nuklir 2015, juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Dalam pernyataan gabungan, Inggris, Jerman dan Prancis mengingatkan bahwa Iran telah berkomitmen untuk tidak terlibat dalam produksi logam uranium dan melakukan penelitian metalurgi uranium selama 15 tahun.

Baca Juga: Update Covid-19 Dunia 14 Februari 2021: Hampir Tembus 110 Juta Kasus

"Iran tidak memiliki pembenaran sipil yang kredibel untuk kegiatan ini, yang merupakan langkah kunci dalam pengembangan senjata nuklir," kata mereka seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

"Kami sangat mendesak Iran untuk menghentikan kegiatan ini tanpa penundaan dan tidak mengambil langkah baru yang tidak sesuai pada program nuklirnya. Iran merusak kesempatan bagi diplomasi baru untuk sepenuhnya mewujudkan tujuan JCPOA," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat