kievskiy.org

Taiwan Makin Terpojok, Presiden AS Joe Biden Didesak Gerak Cepat Cegah Perang di Laut Natuna Utara

Ilustrasi kapal perang Taiwan dan bendera China.
Ilustrasi kapal perang Taiwan dan bendera China. /Kolase Reuters dan Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah laporan yang dirilis Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) menjadi peringatan bagi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk siap-siap menghadapi 'krisis parah' di Laut Natuna Utara.

CFR menyebut Taiwan akhir-akhir ini semakin sering menjadi target aksi agresif China dan berpotensi menjadi 'titik konflik berbahaya' bagi AS di Laut Natuna Utara.

Survei Pencegahan Prioritas CFR menggarisbawahi potensi perang di Taiwan sebagai 'konflik teratas'. Artinya, perang antara China dan AS bisa pecah kapan saja di Taiwan dan Laut Natuna Utara.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Express, para pakar yang terlibat dalam laporan tersebut mengatakan Taiwan secara khusus akan berubah menjadi 'titik konflik paling berbahaya bagi dunia'.

Baca Juga: Miliki Hubungan Dekat, Pemain Asal Korea Selatan Senang Lihat Gareth Bale Bermain di LIga Europa

Baca Juga: Berharap UU ITE Segera Direvisi, Fadli Zon: Demokrasi Kita Sekarang Semakin Jeblok

Jika perang pecah di Taiwan dan Laut Natuna Utara, banyak negara-negara adidaya selain China dan AS yang akan ikut terlibat.

Untuk menghindari potensi konflik Presiden AS Joe Biden didesak untuk segera mengubah dan memperjelas strategi di wilayah Indo-Pasifik.

"Sasaran strategi AS terkait Taiwan harus mampu melindungi otonomi politik dan ekonomi, kedinamisan dari masyarakat yang bebas, dan upaya penangkisan oleh sekutu-sekutu AS," kata mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat