PIKIRAN RAKYAT - Sebuah laporan yang dirilis Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) menjadi peringatan bagi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk siap-siap menghadapi 'krisis parah' di Laut Natuna Utara.
CFR menyebut Taiwan akhir-akhir ini semakin sering menjadi target aksi agresif China dan berpotensi menjadi 'titik konflik berbahaya' bagi AS di Laut Natuna Utara.
Survei Pencegahan Prioritas CFR menggarisbawahi potensi perang di Taiwan sebagai 'konflik teratas'. Artinya, perang antara China dan AS bisa pecah kapan saja di Taiwan dan Laut Natuna Utara.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Express, para pakar yang terlibat dalam laporan tersebut mengatakan Taiwan secara khusus akan berubah menjadi 'titik konflik paling berbahaya bagi dunia'.
Baca Juga: Miliki Hubungan Dekat, Pemain Asal Korea Selatan Senang Lihat Gareth Bale Bermain di LIga Europa
Baca Juga: Berharap UU ITE Segera Direvisi, Fadli Zon: Demokrasi Kita Sekarang Semakin Jeblok
Jika perang pecah di Taiwan dan Laut Natuna Utara, banyak negara-negara adidaya selain China dan AS yang akan ikut terlibat.
Untuk menghindari potensi konflik Presiden AS Joe Biden didesak untuk segera mengubah dan memperjelas strategi di wilayah Indo-Pasifik.
"Sasaran strategi AS terkait Taiwan harus mampu melindungi otonomi politik dan ekonomi, kedinamisan dari masyarakat yang bebas, dan upaya penangkisan oleh sekutu-sekutu AS," kata mereka.