PIKIRAN RAKYAT - Prancis meningkatkan kehadiran militernya di Laut Natuna Utara (Laut China Selatan) dengan merencanakan dua pelayaran melalui perairan yang disengketakan.
Angkatan Laut Prancis mengatakan sebuah kapal serbu amfibi Tonnere dan fregat Surcouf telah meninggalkan pelabuhan asal di Toulon pada Kamis, 18 Februari 2021 dan akan melakukan perjalanan ke kawasan Pasifik dalam misi tiga bulan.
Situs web Naval News melaporkan kapal-kapal itu akan menyeberangi Laut Natuna Utara dua kali dan mengambil bagian dalam latihan gabungan dengan militer Jepang dan AS pada Mei 2021, seperti dikutip dari SCMP, Sabtu, 20 Februari 2021.
Baca Juga: Agnez Mo Bongkar Kelakuan Deddy Corbuzier yang Buat Hubungannya Kandas
Baca Juga: Wolves vs Leeds di Liga Inggris, Nuno Espirito Santo Puji Pendekatan Unik Marcelo Bielsa
Kapten Arnaud Tranchant selaku komandan di kapal amfibi Tonnerre mengatakan angkatan laut Prancis akan 'bekerja untuk memperkuat' kemitraan Prancis dengan AS, Jepang, India dan Australia.
Saat ditanya apakah dia berencana untuk transit di Selat Taiwan, dia mengatakan belum menelusuri jalan di daerah tersebut.
Misi serupa pada tahun 2015 dan 2017 juga membuat kapal angkatan laut Prancis berlayar melalui Laut Natuna Utara.
Namun, para analis mengatakan latihan terbaru itu adalah tanda Prancis meningkatkan keterlibatan di kawasan Indo Pasifik.
Pekan lalu, Prancis mengerahkan kapal selam nuklir di Laut Natuna Utara sejalan dengan seruan Presiden AS Joe Biden untuk melakukan tantangan multilateral ke China.