kievskiy.org

Lonceng Berbunyi, Kasus Kematian Covid-19 di AS Tembus 500.000 Orang

Ilustrasi Bendera Amerika Serikat.
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat. /Pixabay/Angelique Johnson Pixabay/Angelique Johnson


PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat melewati tonggak sejarah yang mengejutkan dengan mencatatkan 500.000 kematian akibat Covid-19 pada Senin, 22 Februari 2020 waktu setempat atas Selasa 23 Februari waktu Indonesia.

Untuk menghormati orang yang meninggal, Presiden Joe Biden memerintahkan pengibaran bendera AS setengah tiang di gedung-gedung publik dan sampai matahari terbenam.

"Pada kesempatan khidmat ini, kami merenungkan kehilangan mereka dan orang yang mereka cintai yang ditinggalkan," kata Biden dalam penghormatannya, seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Terpojok di Forum HAM PBB saat Bahas Muslim Uighur, Menlu China Naik Pitam: Mari ke Xinjiang, Lihat Faktanya

Baca Juga: Elsa Akhirnya Terpuruk Dipenjara, Nino Puas Lihat Istrinya Menderita? Bocoran Ikatan Cinta 23 Februari 2021

“Kita sebagai Bangsa harus mengingat mereka agar kita dapat mulai menyembuhkan, bersatu, dan menemukan tujuan sebagai satu Bangsa untuk mengalahkan pandemi ini," ucapnya.

Lonceng berdentang di Katedral Nasional di Washington untuk menghormati nyawa yang melayang dibunyikan 500 kali untuk melambangkan 500.000 kematian.

"Saat kami mengakui skala kematian massal di Amerika ini, ingatlah setiap orang dan kehidupan yang mereka jalani," kata Biden dalam pidato muram di Gedung Putih setelah bel berbunyi.

“Anak laki-laki yang menelepon ibunya setiap malam hanya untuk check-in. Ayah, anak perempuan yang menerangi dunianya. Sahabat terbaik yang selalu ada. … Perawat yang membuat pasiennya ingin hidup," kata Biden khidmat.

Beberapa saat kemudian, wakil presiden Kamala Harris beserta pasangannya muncul mengenakan pakaian hitam dan masker hitam. Mereka berdiri diam saat himne "Amazing Grace" dimainkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat