kievskiy.org

Intelijen AS Sebut Akan Ada Serangan Lagi ke Gedung Capitol, Sidang Parlemen Ditunda

Gedung Capitol, Washington DC, Amerika Serikat. Pejabat polisi Capitol menyebutkan bahwa ekstremis sayap kanan berencana meledakkan Capitol pada saat Joe Biden berpidato.*
Gedung Capitol, Washington DC, Amerika Serikat. Pejabat polisi Capitol menyebutkan bahwa ekstremis sayap kanan berencana meledakkan Capitol pada saat Joe Biden berpidato.* /Pixabay/Proulain Pixabay/Proulain

PIKIRAN RAKYAT - Rapat parlemen Amerika Serikat yang seharusnya digelar pada Kamis, 4 Maret 2021 waktu setempat, akan ditunda seiring laporan intelijen yang menyebutkan akan ada serangan lagi ke Gedung Capitol.

Kerusuhan terjadi di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 ketika kelompok pendukung Donald Trump menolak hasil pemilihan umum yang dimenangkan Joe Biden.

Kerusuhan itu menyebabkan puluhan orang terluka, fasilitas publik rusak, hingga memakan korban jiwa.

Teranyar, sebagaimana dikutip Pikiran-rakyat.com (PR) dari Aljazeera pada 3 Maret 2021, intelijen melaporkan adanya potensi serangan lagi yang akan terjadi pada Kamis, 4 Maret 2021 waktu setempat.

Baca Juga: AS Langsung Puji Rencana Jerman Kirim Kapal Perang ke Laut Natuna Utara: Kami Menyambut Baik Dukungannya

Baca Juga: Jaga Neraca Perdagangan, Impor Barang Konsumtif Harus Dikendalikan

"Kami telah mengumpulkan laporan intelijen yang menunjukkan kemungkinan rencana penyerangan Gedung Capitol oleh kelompok milisi pada Kamis," sebut pernyataan resmi Kepolisian Capitol.

"Kami sudah menyiapkan keamanan khusus dengan meningkatkan pasukan keamanan untuk menjamin keamanan anggota kongres, publik, dan petugas kami."

Potensi serangan ke Gedung Capitol ini disebut punya keterkaitan dengan gerakan konspirasi QAnon.

QAnon percaya bahwa Donald Trump terpilih untuk memerangi kejahatan para elit global.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat