PIKIRAN RAKYAT - Bisa pada umumnya hanya dimiliki oleh hewan-hewan liar. Salah satunya adalah ular.
Tetapi baru-baru ini, sebuah penelitian dari Australia menyebutkan bahwa mamalia seperti tikus dan manusia bisa saja memiliki bisa di masa depan.
Hal ini karena adanya kemiripan yang ditemukan peneliti pada kelenjar ludah mamalia dan juga kelenjar racun pada ular.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Independent, penelitian ini dilakukan para ilmuwan dari Institut Sains dan Teknologi Okinawa Universitas Pascasarjana (OIST) dan Universitas Nasional Australia.
Baca Juga: Jelang Bulan Suci Ramadhan 1422 H, Mentan Pastikan Ketersediaan 11 Pangan Nasional Terkendali
Pada saat melakukan penelitian, para peneliti menemukan fondasi genetik yang bisa membuat kelenjar ludah pada mamalia bisa memiliki bisa seperti kelenjar racun milik ular.
Penelitian yang dimuat pada Jurnal PNAS menyebutkan bahwa meski manusia dan tikus tidak berbisa pada saat ini, tetapi mereka berpotensi memilikinya jika berada dalam kondisi ekologi tertentu.
"Ini benar-benar memberikan arti baru untuk istilah toxic person," kata penulis studi Agneesh Barua.
Penelitian ini dilakukan dengan cara para peneliti mencari gen yang bekerja sama dan berinteraksi dengan gen racun.