kievskiy.org

Pemburu Hewan di AS Klaim Squalene Ular Piton dapat Digunakan Sebagai Vaksin Covid-19

Ilustrasi ular piton.
Ilustrasi ular piton. /Pixabay/manfredrichter Pixabay/manfredrichter

PIKIRAN RAKYAT - Peneliti yang juga pemburu piton dengan nama 'The Wildman', sedang mempelajari apa yang mereka yakini bahwa ular Piton Burmese dari Florida Everglades dapat digunakan sebagai vaksin virus corona.

Pemburu Python Dustin Crum dan Daryl Thompson, mereka seorang peneliti, dan pengusaha Global Research and Discovery Group dari Winter Haven. Mereka mencari piton Burma invasif untuk menggunakan squalene-nya, yang merangsang respons kekebalan yang lebih kuat ketika ditambahkan ke vaksin corona.

Squalene adalah zat mirip minyak alami yang ditemukan di alam, dan diekstraksi secara komersial dari minyak ikan, terutama dari hati ikan hiu.

Akan tetapi, mengekstraknya dari hiu telah menjadi hal yang kontroversial di kalangan aktivis hewan. Namun, karena ular piton Burma mendatangkan kekhawatiran di Everglades dan petugas satwa liar maka mereka berupaya untuk menyingkirkan makhluk itu.

Baca Juga: KKP Bersama TNI AL Siap Lawan Penyelundupan Benih Lobster hingga Perketat Pengawasan

Baca Juga: Jadi Tersangka Kasus Suap, Nurdin Abdullah: Demi Allah Saya Tidak Tahu

Crum juga mencatat bahwa seekor ular sepanjang 10 kaki atau sekira 3 meter cukup untuk membuat sekitar 3.500 dosis vaksin. Seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Dailymail.

Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia WHO, menganggap squalene aman untuk vaksin. Namun, squalene ini juga tidak ada dalam daftar bahan Food and Drug Administration atau badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat dalam vaksin Pfizer atau Moderna.

Squalene pertama kali digunakan pada 1997, ketika 10mg ditambahkan untuk membuat vaksin influenza dan sejak itu dua puluh dua juta dosis vaksin influenza Chiron (FLUAD), telah diberikan dengan aman menurut WHO.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat