kievskiy.org

Palestina: Normalisasi Hubungan dengan Israel Berarti Dukung Apartheid

Seorang pemuda berjalan di sebuah reruntuhan gedung usai terkena serangan Israel di Gaza. Menlu Palestina mengecam sejumlah negara arab yang menormalisasikan hubungannya dengan Israel./
Seorang pemuda berjalan di sebuah reruntuhan gedung usai terkena serangan Israel di Gaza. Menlu Palestina mengecam sejumlah negara arab yang menormalisasikan hubungannya dengan Israel./ /Reuters/Mohammed Salem Reuters/Mohammed Salem

PIKIRAN RAKYAT - Pertempuran antara militer Israel dengan kelompok Hamas Palestina hingga kini masih berlangsung sengit.

Terbaru, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengatakan lebih dari 10.000 warga sipil mengungsi di Jalur Gaza karena serangan Israel.

Pernyataan itu disampaikan Riyad al-Maliki pada pertemuan luar biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Minggu, 16 Mei 2021 waktu setempat.

Maliki menyatakan bahwa Israel telah melakukan kejahatan dan menggunakan kekerasan terhadap warga di Jalur Gaza yang diblokade.

Baca Juga: Gelar Pertemuan Bahas Pertempuran Israel-Palestina, DK PBB Ungkap Hasilnya

"Pengeboman biadab yang sedang berlangsung di Gaza telah menyebabkan lebih dari 10.000 warga Palestina mengungsi dan ratusan rumah hancur di seluruh wilayah," katanya seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Maliki menyatakan bahwa Israel memusatkan perhatian pada serangan dengan segala cara, termasuk para penjajah yang menggerebek rumah-rumah warga Palestina dan meneriakkan slogan "Matilah orang Arab,"

Dirinya mendesak Dewan Keamanan, Majelis Umum, dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB, serta pengadilan internasional untuk bertindak.

Maliki juga meminta OKI untuk membentuk front internasional untuk mencegah kejahatan Israel dan eskalasi berbahaya.

Baca Juga: Gempuran Israel ke Palestina Masuki Pekan Kedua, Lebih dari 10.000 Warga Sipil di Gaza Mengungsi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat