kievskiy.org

Korsel-AS Singgung Selat Taiwan, China: Hati-hati dengan Retorika

Ilustrasi hubungan Republik Rakyat China dan Korea Selatan.
Ilustrasi hubungan Republik Rakyat China dan Korea Selatan. /Pixabay/qiipqiipfly

PIKIRAN RAKYAT – Untuk pertama kalinya Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) menyinggung ketegangan yang meningkat di Selat Taiwan dalam pertemuan antara Moon Jae-in dan Joe Biden.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa China tidak dapat mentolerir campur tangan asing dalam masalah Taiwan yang mengacu pada referensi yang dibuat dalam pernyataan ke Selat Taiwan dan kebebasan navigasi di Laut China Selatan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China menyebutkan bahwa negara-negara tetangga harus berhati-hati dengan retorika mereka tentang masalah Taiwan dan tidak ada masalah terkait Laut China Selatan karena setiap negara menikmati kebebasan navigasi dan penerbangan.

Selama KTT antara AS dan Jepang pada April, Joe Biden bersama Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga merilis pernyataan bersama terkait pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Baca Juga: Tepati Janji Irwan Mussry Beri Kado Mewah untuk Kelulusan, El Rumi: I Love You Daddy

Pernyataan kedua negara itu kemudian mendapatkan tanggapan cukup tajam dari China, yang menilai Korea Selatan dan AS terlalu ikut campur rangan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Beijing mengatakan jika yang dilakukan kedua negara sangat melanggar norma dasar yang mengatur hubungan internasional.

Kekhawatiran juga muncul pada Washington yang setuju untuk mengakhiri pedomannya tentang program pengembangan rudal Seoul yang memiliki jangkauan dan kapasitas muatan terbatas karena telah membuka pintu bagi Korea Selatan untuk mengembangkan rudal balistik yang mampu mencapai China.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Korea Times, Selasa, 25 Mei 2021, hasil KTT menunjukkan bahwa Seoul cenderung mengarah kepada Washington dalam persaingan AS-China.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat