kievskiy.org

Pengamat Ragukan Rencana Korsel Bangun Kerja Sama Ekonomi Antar-Korea

Ilustrasi ketegangan antara Korea Utara dengan Amerika Serikat.
Ilustrasi ketegangan antara Korea Utara dengan Amerika Serikat. /Pixabay/Gerd Altmann

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Moon Jae-in dan Joe Biden menegaskan akan menjaga komitmennya terhadap perjanjian antar-Korea dan Amerika Serikat-Korea Utara yang tertuang dalam Deklarasi Panmunjeom dan Pernyataan Bersama Singapura yang ditandatangani pada 2018.

Namun, sejumlah pengamat meragukan sikap yang diambil Presiden Korea Selatan yang terlihat memihak kepada Amerika Serikat

Menurut pengamat, sejumlah pihak masih menanti apakah ada langkah yang akan dilanjutkan seperti yang direncanakan pemerintah Korea Selatan dengan AS berdiri teguh menentang pelonggaran atau pencabutan sanksi terhadap Korea Utara.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Korea Times, Kamis, 27 Mei 2021, Menteri Unifikasi Lee In-young bertemu perwakilan dari Asosiasi Perusahaan Kompleks Industri Gaeseong (CAGIC) di balik pintu tertutup pada Selasa.

Baca Juga: Munculkan Reaksi Negatif, AS Berjanji Kawal Kerja Sama Antar-Korea

Kompleks industri bersama di kota perbatasan Korea Utara Gaeseong, yang didirikan pada 2004 menjadi simbol terakhir kerjasama ekonomi antar-Korea sebelum ditutup pemerintahan Park Geun-hye secara tiba-tiba pada 10 Februari 2016 sebagai pembalasan atas uji coba nuklir keempat Korea Utara pada 6 Januari dan peluncuran rudal jarak jauh pada 7 Februari.

Kementerian Unifikasi mengaku bahwa pertemuan dengan anggota CAGIC hanyalah kunjungan kehormatan kepemimpinan baru yang baru saja ditunjuk.

Namun, muncul spekulasi bahwa pemerintah Korsel ingin membuka kembali kompleks industri tersebut.

Baca Juga: Terungkap Kondisi Prihatin Pak Ogah 'Si Unyil', Derita Sakit Keras hingga Berutang Rp3,5 Juta

Ketua Sejong Institute dan Mantan Penasihat Keamanan dan Luar Negeri Presiden Moon Jae-in, Moon Chung-in mengatakan bahwa pemerintah Korea Selatan dapat menghubungi rezim Kim Jon Un untuk membahas kerja sama ekonomi sebelum September.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat