kievskiy.org

Usai Dikritik Keras, Arab Saudi Bela Kebijakan Kurangi Volume Pengeras Suara di Masjid

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. /Instagram.com/@spanews


PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Arab Saudi mempertahankan pembelaan dalam kebijakan baru yang membatasi pengeras suara (speaker) di masjid setelah adanya kritikan keras dari publik.

Kementerian Urusan Islam Arab Saudi telah mengumumkan bahwa pengeras suara masjid hanya dapat digunakan hingga sepertiga dari volume maksimumnya.

Disebutkan pula bahwa penggunaan pengeras suara masjid harus dibatasi terutama untuk mengumandangkan adzan, daripada menyiarkan khotbah lengkap.

Dikutip dari AFP, Menteri Urusan Islam Abdullatif al-Sheikh mengatakan perintah itu sebagai tanggapan atas keluhan dari warga bahwa volume keras pengeras suara menyebabkan gangguan pada anak-anak dan orang tua.

Baca Juga: Pertanyaan TWK KPK Pilih Al-Qur'an atau Pancasila, Febri Diansyah: Sungguh Menyedihkan

Namun, kebijakan itu mendapat reaksi dari para pemimpin Islam konservatif dan beberapa anggota masyarakat yang menyatakan ketidaksetujuan mereka di media sosial.

Di media sosial, pengguna mengkritik kebijakan serupa juga harus diberlakukan terhadap volume musik di restoran atau kafe.

"Di negeri ini suara Alquran dan khotbah dilarang, dan konser diizinkan untuk diadakan," kata aktivis dan jurnalis Turki Al-Shalhoub di Twitter, seperti dikutip dari The Independent.

“Pengeras suara di masjid gangguan. Musik terdengar di restoran itu bebas," kata pengguna lainnya.

Menanggapi kritikan itu, Menteri Arab Saudi al-Sheikh menyebut reaksi semacam itu sebagai "musuh kerajaan" yang ingin "membangkitkan opini publik".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat