kievskiy.org

Presiden Korsel Kunjungi Markas NIS untuk Lakukan Reformasi Usai Dicap Sebagai Sarang Kejahatan

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in. /Reuters/Jeon Heon-Kyun REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Moon Jae-in mengunjungi National Intelligence Service (NIS) Korea Selatan (Korsel )di Seoul Selatan serta menerima pengarahan terkait langkah-langkah reformasi.

Kunjungan ke National Intelligence Service (NIS) itu merupakan kunjungan kedua sejak ia menjabat pada Mei 2017.

Presiden Moon Jae-in berusaha mewujudkan janji kampanye dengan melakukan reformasi lingkungan internal lantaran NIS dituduh menjadi sarang kejahatan yang mengakar, termasuk operasi untuk menindas pembangkang politik.

Di bawah revisi undang-undang terkait NIS pada akhir 2020, Badan Intelijen Nasional itu dilarang melakukan operasi pengawasan domestik.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 5 Juni 2021: Cancer, Leo, dan Virgo, Ada Sedikit Kekacauan di Tempat Kerja

Namun sebaliknya, NIS diperlukan untuk memfokuskan kapasitasnya pada pengumpulan informasi yang berkaitan dengan Korea Utara dan kepentingan luar negeri.

Pemerintahan Presiden Moon Jae-in yang liberal menggambarkan langkah tersebut sebagai kelahiran kembali NIS.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Korea Times, Jumat, 4 Juni 2021, Direktur NIS Park Jie-won melaporkan kepada presiden bahwa pihaknya telah mengatur ulang sistem operasi secara keseluruhan untuk lebih menekankan pada bidang-bidang seperti kontra terorisme, keamanan siber, dan ruang angkasa.

Baca Juga: Korea Utara Dapat Tuduhan Pelanggaran Sanksi, PBB Siap Lakukan Penyelidikan

Park Jie-won menyebutkan kemampuan National Intelligence Service (NIS) dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi terkait sains telah ditingkatkan dengan program khusus untuk melatih peretas kulit putih yang berjalan di pusat misi lokal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat