kievskiy.org

Naftali Bennett Pimpin Israel, Palestina Dikhawatirkan Lebih Menderita

Kelompok Muslim Malaysia mengatakan situasi Palestina tidak akan berubah di bawah Perdana Menteri Israel baru Naftali Bennett.
Kelompok Muslim Malaysia mengatakan situasi Palestina tidak akan berubah di bawah Perdana Menteri Israel baru Naftali Bennett. /Kolase dari Twitter.com/@naftalibennet dan Instagram.com/@b.netanyahu. Kolase dari Twitter.com/@naftalibennet dan Instagram.com/@b.netanyahu.

PIKIRAN RAKYAT - Kepemimpinan Benjamin Netanyahu resmi berhenti, dan kini digantikan Naftali Bennett sebagai Perdana Menteri Israel yang baru.

Naftali Bennett akan memimpin pemerintah Israel, dirinya memenangkan mosi percaya untuk menjadi pemerintah baru dengan perolehan suara 60-59 di Knesset pada Minggu, 13 Juni 2021.

Namun, usai terpilihnya Bannet itu, Kelompok Muslim Malaysia mengatakan situasi Palestina tidak akan berubah di bawah Perdana Menteri Israel baru Naftali Bennett yang mempunyai kebijakan anti Palestina.

Dalam hal ini, Presiden Musyawarah Ormas Islam Malaysia (MAPIM) Mohd Azmi Abdul Hamid mengatakan Naftali Bennett tercatat sebagai pembunuh kelas atas dan akan lebih brutal terhadap Palestina.

Baca Juga: Prabowo Terang-terangan Bongkar Ada Oknum yang Ingin Jual Indonesia ke Asing, Dipo Alam: Bisa Dilibas Pak?

“Naftali bahkan menyampaikan kebanggaannya membunuh orang Arab Palestina. Dia tidak menerima negara Palestina. Dia berencana untuk mencaplok lebih banyak tanah Palestina,” ujar Azmi dalam keterangannya, Senin, 14 Juni 2021.

Lebih lanjut, Azmi mengatakan Bennett akan melanjutkan agresi yang lebih brutal dalam dua tahun ke depan dan ingin melakukan pendudukan penuh atas Palestina sebagai tanda keberhasilannya.

“Untuk apapun perubahan di Knesset, Palestina dan dunia tidak akan melihat perbedaan, terutama pada masalah Palestina,” tutur Azmi.

Baca Juga: Heboh Soal Naftali Bennett Calon Perdana Menteri Israel, Disebut Lebih Kejam daripada Netanyahu

Selain itu, Azmi menegaskan pemerintah Israel baik sekarang atau rezim sebelumnya tidak memiliki niat untuk memulai perubahan apapun terhadap Palestina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat