PIKIRAN RAKYAT - Kapal perang Amerika Serikat (AS) kembali berlayar di Selat Taiwan, jalur sensitif yang memisahkan Taiwan dan China. Insiden itu terjadi sepekan setelah Taiwan melaporkan patroli jet tempur China di zona pertahanan udara Taiwan.
Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak peluru kendali kelas Arleigh Burke USS Curtis Wilbur melakukan "transit rutin Selat Taiwan" pada Selasa, 22 Juni 2021, sesuai dengan hukum internasional.
“Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata US Navy, dikutip dari Reuters, Rabu, 23 Juni 2021.
Baca Juga: Atta Halilintar Tanya Soal Poligami, Aurel Hermansyah Merespons
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal perang AS itu telah berlayar ke arah utara melalui selat dan 'situasinya seperti biasa'
Sebelumnya pada Mei 2021 lalu, kapal perang USS Curtis Wilbur juga berlayar di Selat Taiwan. Hal itu memicu China menuduh AS mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan.
Angkatan Laut AS telah melakukan operasi semacam itu di Selat Taiwan setiap bulan atau lebih, untuk membuat marah China, menurut Reuters.
Seperti kebanyakan negara, Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi merupakan pendukung internasional terpenting dan penjual senjata utama.
Selama setahun terakhir, ketegangan militer antara Taiwan dan Beijing yang berulang kali mengirim angkatan udaranya ke zona pertahanan udara Taiwan.