PIKIRAN RAKYAT – Seorang mahasiswi PhD yang sangat berbakat, memilih untuk mengakhiri hidupnya akibat menderita kecemasan dan depresi.
Sebuah penyelidikan atas kematiannya pun menyoroti tantangan kesehatan mental kompleks yang dihadapi para lulusan dan universitasnya.
Seorang mahasiswi doktoral di departemen geografi Universitas Sussex, Josie Jolley mengakhiri hidupnya pada September 2020 lalu.
Hal itu dilakukan, empat hari setelah ulang tahunnya yang ke-25, akibat menderita kecemasan dan depresi.
Sebuah penyelidikan di Brighton dan Pengadilan Hove City Coroner menerima kesaksian bahwa Josie Jolley telah mengalami ‘banyak peristiwa yang sangat traumatis dan sulit untuk diatasi’.
Penelitian doktoralnya membahas tentang masalah tunawisma, yakni sesuatu yang dia alami secara langsung.
Josie Jolley disebutkan telah berada dalam ‘hubungan intim’ dengan supervisor pertamanya di pendidikan PhD yang tengah dijalaninya. Hubungan itu diketahui banyak orang di Universitas Sussex dan berakhir lebih dari setahun sebelum dia meninggal.
Kemudian pada Desember 2019, dia mengaku telah diperkosa, dan kasus ini diselidiki oleh Polisi Metropolitan. Namun, jaksa penuntut Crown memutuskan untuk tidak memberikan tuntutan.