kievskiy.org

Siswi SMP di Madura Diduga Dipaksa Menikah, Berujung Bunuh Diri

Ilustrasi
Ilustrasi /Pixabay/rtdisoho


PIKIRAN RAKYAT - Kasus bunuh diri kembali terjadi di kalangan remaja. Seorang siswi SMP tewas bunuh diri di Desa Kolo-kolo, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Selasa, 25 Mei 2021.

Gadis malang (15) yang masih duduk di kelas 9 itu tewas usai diduga dipaksa menikah oleh orang tuanya dengan seorang pria. Ia tewas usai diduga menenggak racun.

Rupanya pada 2020 lalu, korban sempat minggat dari rumah selama 3 hari karena tidak mau menikah karena dijodohkan. Kemudian, korban langsung dimakamkan tepat di hari pernikahannya.

Kabar dugaan bunuh diri di Madura itu menyita perhatian netizen di Twitter. Pengguna Twitter @ellyn_31 mengunggah berita soal bunuh diri yang dialami gadis 15 tahun itu.

Baca Juga: Bawa Juara Liga Champions, Chelsea Siapkan Kontrak Jangka Panjang untuk Thomas Tuchel

Unggahannya itu lantas mendapat banyak komentar dari netizen lain. Banyak netizen menyayangkan sikap orang tua yang memaksa anaknya menikah

"Masih menjunpai orangtua yg otoriter sama anaknya. gak hanya ngatur soal jodoh..soal karir dan kehidupan anak pun kudu di stir. anaknya jadi kayak kebo yang d ikat. mau ngapa ngapain gak bebas. kena ulti "gak nurut ortu anak durhaka," tulis seorang pengguna, seperti dikutip Minggu 30 Mei 2021.

Selain itu, ada pula netizen yang menyoroti tradisi perjodohan di Madura.

"Saya rasa tradisi perjodohan di Madura sudah agak menurun, ya meski ada sedikit kalangan yg masih perpegang pada tradisi tersebut, seperti kalangan Kyai, Pryai, dan orang2 yg masih kental dlm menyikapi modernisasi ini.
Soal kejadian ini, ya ini yg masih kental," tulis pengguna lain.

Baca Juga: N'Golo Kante Jadi Bintang Chelsea Juara Liga Champions, '29 Persen Bumi Ditutup oleh Dia'

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat